PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PUSKESMAS RAWAT INAP YANG SUDAH DAN BELUM MENERAPKAN ISO 9001:2008 DI KABUPATEN TEMANGGUNG: Studi Kasus Pada Puskemas Ngadirejo dan Puskesmas Bejen
FUAD FATKHURROHMAN, DR. Julita Hendrartini, drg, M.Kes, AAK.
2014 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar belakang : Pengelolaaan keuangan Puskesmas harus berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 dalam bentuk laporan keuangan. Puksesmas sebagai organisasi publik juga harus memenuhi standar internasional (ISO) 9001:2008 untuk penjaminan dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Hasil evaluasi tahunan Puskesmas di Kabupaten Temanggung tahun 2011 dan 2012, jumlah pendanaan Puskesmas menghasilkan produktifitas pelayanan dan kinerja keuangan Puskesmas yang berbeda-beda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan di Puskesmas Rawat Inap yang sudah dan belum menerapkan ISO 9001:2008 di Kabupaten Temanggung. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan rancangan studi kasus. Metode pengambilan sampel berdasarkan metode purposive sampling dengan unit analisis Puskesmas. Data diambil dari data adminstrasi Puskesmas dan hasil wawancara mendalam terhadap pengelola keuangan Puskesmas. Hasil : Kinerja keuangan kedua Puskesmas menunjukan adanya keterkaitan yang erat antara efisiensi dan efektifitas kinerja keuangan Puskesmas. Peraturan perundang-undangan masih menjadi kendala utama dalam pengelolaan keuangan Puskesmas. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Puskesmas selain pengelolaan keuangan juga belum menunjukan hasil optimal dalam pencapaian good governance. Kesimpulan: (1) Puskesmas ISO dalam jangka panjang mempunyai kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan Puskesmas Non ISO. Kinerja keuangan Puskesmas ISO pada awal sertifikasi ISO menurun karena proses adaptasi penerapan sistem manajemen mutu ISO dan banyak mengeluarkan biaya modal untuk perbaikan mutu pelayanan.(2) Kinerja keuangan Puskesmas ISO lebih efisien dan efektif dibandingkan Puskesmas Non ISO. Puskesmas ISO akan lebih efisien dan efektif dalam jangka panjang dengan penghematan biaya pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan yang lebih baik dibandingkan Puskesmas Non ISO.(3) Pengelolaan keuangan Puskesmas lebih baik dengan berbasis sistem bottom- up serta proses pelaporannya harus disesuaikan dengan PP Nomor 8 tahun 2006 agar data keuangan Puskesmas dapat diinterpretasikan dengan baik untuk peningkatan kinerja Puskesmas.(4) Kualitas sumber daya manusia, proses birokrasi serta sarana pendukung menjadi kendala dalam pengelolaan keuangan Puskesmas Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Puskesmas, ISO 9001:2008
Background: Community Health Center’s financial management must be based on Government Regulation No 71 of 2010 taking the form of a financial report. Community Health Center must also fulfill an international standard (ISO) 9001: 2008 to guarantee a sound improvement in the quality of health service. Community Health Center’s annual evaluation results in Temanggung District of 2011 and 2012 have indicated that the Center’s finance has produced different productivity in service and financial performance. This study is conducted to compare Inpatient Community Health Centers with ISO 9001:2008 and without ISO in Temanggung District. Method: This research is a comparative study with a case study plan. The sampling method is based on purposive sampling with the Community Health Centers’ analysis units. Data is obtained from the Centers’ administration data and from in-depth interviews with the Centers’ financial managers. Results: Financial performance in both Community Health Centers has shown stable relationship between the Centers’ efficiency and effectiveness in financial performance. Legal issues remain a major constraint in the Centers’ financial management. Factors influencing the Centers’ financial performance are not only financial management, but also unsatisfactory results in acquiring good governance. Conclusion: (1) indicate better financial performance in terms of long time compared to Non ISO Community Health Centers. Financial performance at ISO Community Health Centers in their initial certification is lower performance because it has been adaptation process ISO system and higher expenditure of capital cost for continous performance. (2) ISO Community Health Centers’ financial performance has been more effective and efficient compared to Non ISO Centers. ISO Centers will be, in the long run, more effective and efficient with cost saving in health service and better health quality compared with Non ISO Centers. (3) Community Health Centers’ financial management would be more dependable with the application of bottom-up system, and the report must be in accordance with Regulation No 8 of 2006 so that the Centers’ financial data can be interpreted well in order to improve the Centers’ performance. (4) The quality of the human resources, bureaucracy process as well as supporting means may prove to be obstacles in financial management of the Community Health Centers. Key words: financial performance, Community Health Centers, ISO 9001:2008
Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Puskesmas, ISO 9001:2008; financial performance, Community Health Centers, ISO 9001:2008