SURVEI JALUR TRANSMISI 70 KV DARI KECAMATAN GIRI MULYA SAMPAI KECAMATAN KETAHUN, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU
MUHAMMAD ASHAR, Dedi Atunggal SP, S.T., M.Sc.
2014 | Skripsi | TEKNIK GEODESIKetersediaan sumber energi listrik yang kurang merata di Provinsi Bengkulu menyebabkan adanya ketimpangan kapasitas energi listrik pada beberapa daerah, salah satunya adalah di Kecamatan Ketahun. PT. PLN (Persero) mengupayakan peningkatan kapasitas pasokan listrik dengan membangun jaringan transmisi 70 kV pada daerah tersebut. Pembuatan desain jalur transmisi 70 kV dari Kecamatan Giri Mulya hingga Ketahun diperlukan sebagai bagian dari perencanaan pembangunan jalur transmisi 70 kV. Kegiatan aplikatif ini bertujuan untuk menentukan jalur transmisi 70 kV dari Kecamatan Giri Mulya ke Kecamatan Ketahun yang sesuai dengan Term of Reference (TOR) dan mengimplementasikannya di lapangan. Jalur transmisi yang telah diimplementasikan dievaluasi berdasarkan desain sagging yang dibuat. Kegiatan aplikatif ini secara garis besar terdiri dari pembuatan desain jalur transmisi, reconnaissance, proses implementasi desain jalur hasil reconnaissance, pembuatan desain sagging, staking out titik tower dan pembuatan peta jalur transmisi 70 kV definitif. Pembuatan desain jalur transmisi merupakan kegiatan pembuatan desain jalur awal berdasarkan koordinat acuan dan kenampakan lokasi melalui citra satelit. Desain awal jalur transmisi dievaluasi melalui kegiatan reconnaissance, sehingga melalui kegiatan ini dihasilkan peta revisi dari desain jalur transmisi sebelumnya. Pekerjaan dilanjutkan dengan proses implementasi desain jalur transmisi hasil kegiatan reconnaissance melalui survei topografi. Survei topografi yang dilakukan terdiri dari pengukuran kerangka kontrol pemetaan, pengukuran profil memanjang dan pemetaan situasi ROW. Data hasil survei topografi diolah dan dianalisis untuk menentukan posisi tower berdasarkan desain sagging. Titik tower tersebut nantinya direalisasikan melalui pengukuran staking out titik tower di lapangan. Staking out titik tower di lapangan dilakukan setelah jalur transmisi pada desain dinyatakan memenuhi syarat yang ditetapkan pada TOR. Jika seluruh patok titik telah terpasang di lapangan, maka peta jalur transmisi 70 kV dari Kecamatan Giri Mulya ke Kecamatan Ketahun sudah dapat dibuat. Hasil analisis desain sagging berdasarkan data pengukuran topografi menunjukkan adanya beberapa perubahan jalur dari desain jalur hasil reconnaissance. Perubahan tersebut didasarkan pada pertimbangan teknis yaitu rasio desain sagging, ground clearance dan kondisi lapangan. Terdapat tujuh pergeseran titik yang menyebabkan perubahan desain jalur. Jalur transmisi 70 kV dari Kecamatan Giri Mulya sampai Kecamatan Ketahun yang memenuhi persyaratan telah berhasil ditentukan melalui serangkaian kegiatan tersebut. Jalur transmisi yang dibangun memiliki panjang 33861,91 m dan terdiri dari 129 tower dengan tipe tower yang bervariasi.
The availability of electrical energy resources which is less evenly distributed in the Provinsi Bengkulu caused the presence of electrical energy capacity imbalances in some areas, one of them was in the Kecamatan Ketahun. PT. PLN (Persero) strives to increase the capacity of electricity supply by building 70 kV transmission network in the area. The design making of 70 kV transmission lines from Kecamatan Giri Mulya to Kecamatan Ketahun is needed as part of the construction planning of the 70 kV transmission route. This applicative activities aimed to determine the design of the 70 kV transmission route from Kecamatan Giri Mulya to Kecamatan Ketahun which is suitable with the terms of reference of the work (TOR) and implementing in the field. The implemented route being evaluated based on the sagging design that have been made. This applicative activities generally consists of transmission lines design making, reconnaissance, design resulted by reconnaissance implementation process, sagging design making, tower point staking out and the definitive 70 kV transmission route map making. Transmission lines design making is a studio work which aimed to create the first lines design based on the reference coordinates and interpretation of the satellite imagery. Transmission lines design being evaluated through reconnaissance activity, so this activity generated the revisions of the previous transmission lines design. Continued with the implementation process of the transmission lines design resulted by reconnaissance through topographic surveying. Topographic surveying consists of the measurements of the control framework, long profile measurements and situation mapping of the ROW. Data resulted by topographic surveying were processed and analyzed to determine the position of the tower based on the sagging design. Tower point being realized by staking out measurements on the field. Staking out on the field held after transmission lines design was qualified with the spesification that available in TOR. If the whole point of the tower has been installed in the field, then 70 kV transmission line map from Kecamatan Giri Mulya to Kecamatan Ketahun can be made. Results of the sagging design analysis based on the measurements data indicates some changes from the design resulted by reconnaissance. These changes are based on technical considerations i.e. the sagging ratio, ground clearance and the condition of the field. There were seven point moves caused the changes of the lines design. The qualified design of the 70 kV transmission lines has been successfully determined by those series activities. Transmission lines that being built have 33861,91 ms long and consists of 129 towers with a varied type of tower.
Kata Kunci : jalur transmisi, survei topografi, desain sagging