Laporkan Masalah

EVALUASI BANGUNAN SABO DI SUNGAI PUTIH DAN SUNGAI GENDOL PASCA ERUPSI MERAPI 2010

MUHAMMAD REZA OKTAFFIANDI SYAHPUTRA, Muhammad Sulaiman, ST., MT., D.eng

2014 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPIL

Bangunan sabo adalah bangunan pengendali sedimen yang berfungsi untuk menampung dan mengendalikan aliran sedimen yang ada di sungai serta menahan kecepatan aliran agar tidak merusak sungai dan prasarana yang ada. Letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 menyebabkan dampak yang sangat besar di berbagai aspek, salah satunya distribusi sedimen dari hulu ke hilir yang dibawa oleh lahar dingin yang menyebabkan kerusakan pada bangunan penahan sedimen yang ada di sungai Putih dan sungai Gendol. Dari situasi ini penulis mencoba meneliti kondisi bangunan yang bertujuan memberi informasi tentang kerusakan yang terjadi akibat erupsi Merapi 2010. Tujuan dari disusunnya laporan ini adalah untuk mengkaji kondisi kerusakan bangunan sabo dam yang ada di sungai Gendol dan sungai Putih pasca erupsi Merapi 2010. Data pembuatan laporan diambil dari beberapa buku yang ada di perpustakaan Departemen Pekerjaan Umum Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Balai Sabo Sleman, Yogyakarta, internet, SNI dan beberapa buku yang menyangkut dengan bangunan sabo serta melakukan peninjauan langsung ke lokasi bangunan sabo yang berada di Sungai Putih dan Sungai Gendol. Kegiatan dilakukan dengan melakukan survey xv lapangan dan kajian pustaka. Survey lapangan dilakukan dengan meninjau kerusakan bangunan sabo di Sungai Putih dan Sungai Gendol. Dari hasil peninjauan lapangan diketahui bahwa beberapa bangunan sabo baik di sungai Putih dan sungai Gendol mengalami kerusakan yang cukup parah, namun belum mendapat penanganan yang baik. Beberapa kerusakan terjadi di bagian utama bangunan utama bendung dan beberapa terjadi di bagian bangunan sub bendung. Jenis kerusakan yang terjadi diantaranya hancurnya main dam, kerusakan pada sayap , hancurnya sub dam,dll.

Sabo building is sediment control structures that serve to accommodate and control sediment flow in the river and hold the flow speed in order not to damage the river and the existing infrastructure. The eruption of Mount Merapi in 2010 led to a very large impact on many aspects, one of which the distribution of sediment from upstream to downstream were brought by cold lava that causes damage to the existing sediment retainer building in Putih river and Gendol river. From this situation the author tries to examine the condition of the building which aims to provide information about the damage caused by Merapi eruption in 2010. The purpose of this report writing is made to assess the condition of existing sabo dams buildings in Putih river and Gendol river after Merapi eruption in 2010. Data for report writing are taken from several existing books in the library of the Departemen Pekerjaan Umum Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Balai Sabo Sleman, Yogyakarta, internet, SNI and several books relating to sabo building and direct survey to the location of sabo building in Putih river and Gendol river. Internship activity is conducted by field survey and book review. Field review conducted by observing the damage of sabo building in Putih river and Gendol river. From the results of field observation we know that some of the sabo buildings in Putih river and Gendol river suffered significant damage, but not yet get good xvii treatment. Some damage is happened in main dam building and some in the sub-dam building. The type of damage that accurs are the destruction of the main dam, damage to the wing, the destruction of sub-dam

Kata Kunci : rezamoss


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.