Hubungan Tingkat Asupan Energi dan frekuensi Latihan Aerobik Terhadap Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Persentase Lemak Tubuh Pada Peserta Senam Wanita Pusat Pelatihan Aerobik
ANELA QURROTUL AINI, Dr. dr. Zaenal M. Sofro, AIFM, Sport & Circ. Med;Martalena Br Purba MCN., PhD
2014 | Skripsi | GIZI KESEHATANLatar Belakang Penelitian : Pada tahun terakhir ini masyarakat mulai sadar akan bahaya kegemukan dan adanya kecenderungan (trend) yang mengagungkan tubuh langsing sehingga menyebabkan banyak orang berlomba-lomba mencari upaya untuk menurunkan berat badan (Agdila, 2012). Namun masih banyak orang yang belum menerapkan diet yang diseimbangi dengan peningkatan aktivitas fisik, karena diet saja tidak cukup untuk menurunkan berat badan tetapi harus berbarengan dengan adanya peningkatan aktivitas fisik yang dapat mempertahankan atau membentuk jaringan otot yang memiliki kapabilitas untuk membakar kalori. Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat konsumsi energi serta frekuensi latihan aerobik terhadap indeks massa tubuh dan persentase lemak tubuh pada peserta pusat pelatihan aerobik. Alat dan Metode Penelitian : Alat penelitian berupa skinfold caliper, mikrotoise, electronic digital scale. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Setiap data yang telah didapatkan akan dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil : Berdasarkan hasil uji statistik Spearman tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat asupan energi dengan indeks massa tubuh (IMT) (p=0,121) dan persentase lemak tubuh (p=0,247). Berdasarkan hasil uji statistic Chi-Square tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi latihan aerobik dengan IMT (p=0,944) dan persentase lemak tubuh (p=0,464). Namun terdapat hubungan yang signifikan antara lama member dengan persentase lemak tubuh (p=0,028). Kesimpulan : tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat asupan energi dengan IMT dan persentase lemak tubuh. Tidak ada hubungan yang bermakna antara frekuensi latihan aerobik dengan IMT dan persentase lemak tubuh. Ada hubungan yang bermakna anatara lama member dengan persentase lemak tubuh.
Background : In recent years people are starting to realize the dangers of obesity and the tendency (trend) that exalts slim body, causing many people vying for the effort to lose weight (Agdila, 2012). But there are still many people who do not balance the diet with increased physical activity, to have a lose weight diet must be accoumpained by an increase physical activity may maintain or establish muscle tissue that has the capability to burn calories. Objective :The purpose of this study is to know the correlation between energy consumption and frequency of aerobic exercise on body mass index and body fat percentage in participants aerobic training center. Method :Assessment tools such as skinfold caliper, microtoise, digital electronic scale. This study was observational research with cross sectional design, data were processed and analyzed using univariate analysis and bivariate analisis. Result :Based on the results of Spearman statistical test no significant correlation between the level of energy intake with body mass index (BMI) (p = 0.121) and percentage body fat (p = 0.247). Based on the results of Chi-Square test statistic is no significant correlation between frequency of aerobic exercise with BMI (p = 0.944) and percentage body fat (p = 0.464). However, there is a significant correlation between long members with percentage body fat (p = 0.028). Conclusion : There was no significant correlation between the level of energy intake with BMI and body fat percentage. There was no significant correlation between frequency of aerobic exercise with BMI and body fat percentage. There was significant correlation between long member with body fat percentage.
Kata Kunci : Kata kunci : asupan energi, frekuensi latihan aerobik, indeks massa tubuh.