MAKNA “KENTUT†DALAM ANTOLOGI PUISI MITOS KENTUT SEMAR KARYA RACHMAT DJOKO PRADOPO: ANALISIS SEMIOTIKA RIFFATERRE
SUSI NURYANTI, Dr. Pujiharto, M.Hum.
2014 | Skripsi | SASTRA INDONESIAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketidaklangsungan ekspresi yang berupa penggantian arti, penyimpangan arti, dan penciptaan arti; arti secara heuristik dan makna hermeneutik; matriks, model, varian, dan hipogram; serta makna “kentut†dalam antologi puisi Mitos Kentut Semar karya Rachmat Djoko Pradopo. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori semiotika Riffaterre. Teori Semiotika Riffaterre mengemukakan empat hal. Pertama, ketidaklangsungan ekspresi yang berupa penggantian arti, penyimpangan arti, dan penciptaan arti. Kedua, mengemukakan arti secara heuristik dan makna secara hermeneutik. Ketiga, penentuan matriks, model, varian, dan hipogram. Keempat, penentuan hipogram. Metode yang digunakan untuk menganalisis puisi Mitos Kentut Semar adalah metode analisis kualitatif. Ada empat metode dalam menganalisis data semiotika Riffaterre, yaitu sebagai berikut. Pertama, puisi dibaca lalu diartikan sesuai arti leksikal. Pengartian dapat dilakukan secara kata per kata. Kedua, Pembaca harus mencari unsur ungrammatical yang merintangi penafsiran mimetik. Unsur ungrammatical ini terdiri dari penggantian arti (displacing of meaning), penyimpangan arti (distorting of meaning), dan penciptaan arti (creating of meaning). Ketiga, menemukan hipogram pada teks lain atau peristiwa nyata dalam kehidupan. Keempat, menurunkan matriks dari hipogram, yaitu menemukan pernyataan tunggal atau sebuah kata yang dapat menghasilkan hipogram dan teks. Puisi-puisi yang dianalisis mengandung ketidaklangsungan ekspresi berupa allegori, parabel, perumpamaan epos, litotes, sinekdoke pars pro toto, metafora dan metonimi yang merupakan pengganti arti. Penyimpangan arti pada puisi-puisi ini berupa ambigu, kontradiksi, dan nonsense. Penciptaan arti pada puisi-puisi ini berupa enjabement dan homologue. Tema yang terdapat dalam puisi-puisi ini meliputi kehidupan sosial, politik, dan religius. Makna puisi-puisi ini adalah terciptanya kehidupan sosial, politik, dan religius yang lebih baik.
This study discusses about ungrammaticalities which contains of displacing of meaning, distorting of meaning, and creating of meaning; heuristic reading and hermeneutic reading; to find matrix, modulation, variations, and a single hypogram; and the last is to find the meaning of “kentut†in the Mitos Kentut Semar. This study is explained by the semiotic of poetry theory by Riffaterre. He explains four things in his theory, such as ungrammaticalities; heuristic reading and hermeneutic reading; finding matrix, modulation, variations; and hypogram. The method is analytical method. There are four methods to analyse this project. First, read the poems. Second is find the ungrammaticalities. Third is find the hypogram, and the last is find the matrix. The poems contains of ungrammaticalities such as allegory, parabel, epic simile, litotes, sinekdoke pars pro toto, metaphore, and metonimi as parts of the displacing of meaning. The distorting of meaning contains of ambiguity, contradiction, and nonsense. The creating of meaning contains of enjabement and homologues. The themes of these poems are about social life, political side, and religusity. The meaning of these poems are about working as a father, the power of God, the fate of human, believing to the God, public’s protest to a government, and the arrogance of human that believe in God. The meaning of “kentut†in these poems are about the aims to be better in political, social, and religiousity
Kata Kunci : Mitos Kentut Semar, Sosial, Politik, Religius