Potensi Kuda Sebagai Ternak Penghasil Susu: Studi Kasus Peternakan Rakyat di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Tombo Ati Stable Jawa Tengah
DYAH TRI WAHYUNI, Prof. Dr. Ir. Tridjoko Wisnu Murti, DEA
2014 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKANPemanfaatan kuda sebagai ternak penghasil susu belum dikenal secara luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kuda sebagai ternak penghasil susu melalui studi kasus peternakan kuda rakyat di DIY dan perusahaan Tombo Ati Stable di Jawa Tengah. Penelitian yang dilakukan dengan metode multi phase sampling menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Data primer berupa survei kepada 30 peternakan kuda di Bantul DIY dan perusahaan kuda di Semarang Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan peternakan kuda di Bantul digunakan untuk keperluan wisata (100%), peternak memiliki umur produktif (80%), tingkat pendidikan SMP (53,33%), motif utama nilai rupiah. Kinerja peternakan: perkawinan adalah alami, s/c satu sampai dua (53,33%), umur pertama kawin kurang dari 2 tahun (73,33%). Pakan adalah jerami kacang tanah (rendeng) dan konsentrat (100%) diberikan sehari tiga kali (76,67%). Empat belas peternak (46,7%) pernah melakukan pemerahan, dengan produksi per hari 500-1.000 ml/ hari dengan harga 60 ribu rupiah. Perusahaan kuda di Semarang (Tombo Ati Stable) menghasilkan kuda-kuda pacu. Manajemen perkawinan yag dilakukan alami (100%), dengan s/c rata-rata 2 sampai 3. Umur pertama di kawinkan 3 sampai 4 tahun. Pakan yang diberikan Paspalum dilatatum dan konsentrat dari perusahaan Putri Gunung Farm. Susu kuda tidak untuk diperjualbelikan kecuali untuk anak kuda (belo). Kualitas susu kuda di Tombo Ati Stable memiliki kualitas yang lebih bagus dari pada di peternakan rakyat Bantul. Kesimpulan yang diperoleh kuda berpotensi sebagai penghasil susu yan bergizi. Susu kuda di Semarang memiliki kadar lemak dan protein yang lebih tinggi. (Kata kunci: kuda, profil peternakan, kinerja peternakan, komposisi susu)
Utilization of the horse as dairy horse have not been widely known. This study was aimed to determine the potential of the horse as animal milk production a case study of small farms in DIY and modern big farms in Central of Java. Research carried out by a multi-phase sampling method using primary and secondary data. The data analysis is descriptive. The primary data of a survey of 30 horse farming in Bantul Yogyakarta and horse company in Semarang, Central of Java. The results showed a horse ranch in Bantul used for tourism (100%), farmers have a productive age (80%), the level of secondary education (53.33%), the main motive of the rupiah. Farm of performance: natural breeding method were applied (100%), service per comception of one to two (53.33%), first partum age 2 years (73.33%). The feed is peanut hay (Rendeng) and concentrate (100%) was given three times a day (76.67%). Fourteen farmers (46.7%) had done milking, with production per day of 500-1000 ml / day at a price of 60 thousand dollars. Horse company in Semarang (Tombo Ati Stable) generates racing horses. Natural breeding method were applied (100%), with the average of service per comception 2 to 3. First partum age 3 to 4 years. Feed given Paspalum dilatatum and concentrates from companies Putri Gunung Farm. Horse milk is not for sale except for foals (belo). Horse milk in Semarang has a higher fat and protein contents. (Key words: horse, farm profiles, performance of livestock, milk composition)
Kata Kunci : Kata kunci: kuda, profil peternakan, kinerja peternakan, komposisi susu