Laporkan Masalah

ANALISIS DINAMIS STRUKTUR JEMBATAN GANTUNG AKIBAT BEBAN PEJALAN KAKI BERGERAK (Studi Kasus Jembatan Gantung Dukuh Sepi, Desa Drakah, Selo, Boyolali Bentang 92 Meter)

YOANNES DE DEO A H, Dr. Ir. Muslikh, M.Sc., M.Phil.

2014 | Skripsi | TEKNIK SIPIL

Sebagaimana diketahui bahwa fungsi jembatan pejalan kaki adalah sebagai struktur penghubung dua kawasan terpisah yang akan dilewati oleh manusia. Salah satu syarat service-ability yang harus dipenuhi jembatan gantung pejalan kaki adalah tidak diperbolehkan adanya getaran bebas yang dapat menimbulkan kecemasan bagi para pengguna jembatan, dimana salah satu faktor penyebab getaran tersebut adalah langkah kaki pejalan kaki yang bergerak di atas bentang jembatan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui respon dinamik akibat beban pejalan kaki bergerak yang terjadi pada jembatan gantung pejalan kaki bentang 92 meter di Dukuh Sepi, Desa Drakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Analisis diawali dengan mengecek kekakuan elemen-elemen struktur akibat kombinasi beban statis. Kemudian pembebanan pejalan kaki dilakukan dengan dua skenario, yaitu beban individu dan beban berkelompok. Dua skenario pembebanan dinamis tersebut dilewatkan di atas bentang jembatan dengan kecepatan manusia berjalan normal, untuk kemudian didapatkan respon struktur berupa lendutan di sepanjang bentang, frekuensi alami, dan frekuensi dinamis struktur. Hasil analisis menunjukkan bahwa displacement terbesar akibat beban dinamis pejalan kaki didapat saat beban dinamis sekelompok manusia berjalan normal lewat di atas struktur sebesar -0,02919 mm pada saat beban lewat di dekat tengah bentang jembatan (saat t = 26,6 detik). Dibanding beban individu berjalan, beban berkelompok memiliki frekuensi dinamis lebih besar dengan frekuensi rerata 13,3997 Hz dan frekuensi maksimum 24,1061 Hz saat mencapai tengah bentang (46 meter). Hal ini menunjukkan bahwa saat beban berkelompok berjalan mencapai tengah bentang, strukutur mengalami puncak vibrasi. Dari sampel frekuensi dinamis di 23 titik pada setengah bentang jembatan diketahui bahwa kemungkinan terjadinya resonansi < 25%, sehingga dapat dianggap bahwa jembatan ini masih dalam batas nyaman untuk digunakan. Kata kunci : jembatan gantung, pengaku, frekuensi alami, resonansi

As we know that the function of pedestrian bridge is connecting two separated area which about through by human. One of pedestrian bridge service ability requirement is no free vibration occured on the structure that will make a people worry and fear. And one of the causes is a human pace. The purpose of this analysis is to know the dynamic respons of 92 meter pedestrian suspension bridge in Drakah Village, Selo, Boyolali, Center of Java. The analysis is begin with checking the stiffness of the elements with the static load combination. Then the loading of pedestrian applied with two loading scenario, that is one person walking across the bridge and an average pedestrian flow. The loading scenario is going through the bridge follow human normal walk. After that, we will get structure respons displacement, natural frequency, and dynamic frequency. The result was show that is the maximum displacement caused by pedestrian occured when the group of pedestrian walk through almost in the middle of the bridge span (t = 26.6 second). Compared with individual walking load, the group of pedestrian load has greater dynamic frequency with average frequency 13.3997 Hz and maximum frequency 24.1061 Hz in the middle span (46m). It shows that when a group of pedestrian arrived at the middle span, the structure experence the peak vibration. From the result of 23 samples of dynamic frequency at the half span of bridge, we know that the possibility of resonance < 25%, so we can conclude the suspension bridge is still safe and pedestrian can use it comfortably. Keywords : suspension bridge, stiffening truss, natural frequency, resonance

Kata Kunci : jembatan gantung, pengaku, frekuensi alami, resonansi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.