Laporkan Masalah

Audiens dan Problematika Remaja dalam Budaya Populer: Analisis Resepsi Audiens Terhadap Isu Problematika Remaja dalam Serial Drama Musikal Amerika Glee

PRASAKTI RAMADHANA FAHADI, Muhamad Sulhan, S.IP., M.Si.

2014 | Skripsi | Ilmu Komunikasi

Serial televisi milik stasiun FOX, Glee, telah menjadi sensasi global sejak tahun 2009. Glee unggul dan berbeda dari serial-serial drama keluarga lainnya berkat gaya penyampaian mereka yang out-of-the-box mengenai isu-isu remaja yang paling umum sekaligus kontroversial di Amerika Serikat dan juga dalam budaya kekinian. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana audiens Indonesia menerjemahkan dan memaknai potret isu-isu remaja dalam serial drama musikal Amerika Glee dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemaknaan tersebut. Penelitian ini menggunakan konsep analisis resepsi audiens dalam sebuah studi etnografi yang termasuk di dalam metode kualitatif. Empat anak muda, usia 18 hingga 22 tahun, dengan tingkat konsumsi produk-produk Glee (serial televisi, film, reality show, music, dan update dari media sosial); faktor geografis; latar belakang sosial dan budaya; pengalaman hidup; dan bidang keahlian yang bervariasi diwawancarai secara terpisah dalam masing-masing dua sesi wawancara mendalam. Aktivitas sehari-hari mereka dalam sosial media juga diobservasi secara ringan sebagai metadata. Riset ini berfokus kepada bagaimana para informan menginterpretasi potret daripada empat kategori besar isu-isu remaja: seksualitas, konsep diri, pergaulan, dan perilaku menyimpang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas informan menginterpretasi isu dari posisi negosiasi. Artinya, mereka memahami isu secara umum, namun memilih untuk melanjutkan pemaknaan dari sudut pandang alternatif berdasarkan pengalaman dan referensi mereka sendiri. Akan tetapi, satu informan yang pernah menghabiskan masa kecilnya di AS, lebih dekat kepada posisi dominan dibanding yang lainnya. Informan ini menginterpretasi isu-isu secara umum dari posisi yang sama dengan sang produser yang menggunakan nilai-nilai dan konteks Amerika sebagai dasar dalam mengkonstruksi makna dalam teks. Kesimpulannya, kedekatan budaya adalah kunci untuk dapat menginterpretasi makna teks seperti yang dimaksudkan. Meskipun begitu, tidak ada satu individu yang sama persis dalam pembentukan pemahaman mereka terhadap sebuah pesan. Oleh karena itu, sedekat apapun kebudayaannya, ternyata kecil kemungkinannya bagi seorang audiens untuk menginterpretasi teks dengan cara yang sama persis seperti apa yang diinginkan produser.

The FOX television series Glee has been a global sensation since 2009. It has stood out from other family drama series due to their out-of-the-box style of addressing the most common yet controversial teen issues in the United States as well as nowadays culture. The objectives of this research are to see how Indonesian audience interpret teen issues portrayals on American musical drama series Glee and the factors that contribute to the interpretations. This research uses audience reception analysis framework in an ethnographic study within the scope of qualitative method. Four young people, age 18 to 22, with various level of consumption towards Glee products (TV series, film, reality show, music, social media updates); geographical, cultural and social background; life experiences; and field of expertise are interviewed separately within two sessions of in-depth interview. Their daily activities on social media are also lightly observed as metadata. This research focuses on how the informants interpret the portrayals of four big categories of teen issues: sexuality, self-concept, social and peer activities, and deviant behavior. This research finds that the majority of the informants interpret the issues from the position of negotiation. Meaning they understand the general idea of the issues, yet choose to continue interpreting from an alternative point of view based on their own experiences and references. However, one informant, who had spent their childhood in the US, is closer to the dominant interpreting position than the others are. This informant interpret the issues generally from the same position as the producers who use American values and context as the basis of constructing the meaning in the text. In conclusion, cultural proximity is the key to being able to interpret the meaning of the text the way it is meant to. Although, no individuals are exactly the same when it comes to what has shaped their understanding of a message. Therefore, however close the cultural proximity may be, it is considered highly unlikely for an audience to interpret a text the exact same way the producer wants them to interpret.

Kata Kunci : audience; resepsi; isu remaja; Glee/audience, reception, teen issues, Glee


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.