Laporkan Masalah

PENGARCAAN NARASIMHA AVATARA PADA MASA JAWA KUNA ABAD IX-XV M

NURKOTIMAH, Dra. D.S. Nugrahani

2014 | Skripsi | ARKEOLOGI

Topik : Narasimha merupakan avatara wisnu yang ke-empat. Keberadaan arca Narasimha mengindikasikan pemujaan Narasimha avatara. Terdapat enam arca yang dijadikan obyek kajian, lima arca dapat diakses secara langsung dan sebuah arca diakses melalui dokumen. Arca Narasimha yang diteliti ialah koleksi MNJ, BPCB Yogyakarta, dan Museum Majapahit. Permasalahan dan tujuan : Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, ialah : seperti apakah penggambaran dan bagaimanakah kedudukan serta peran Narasimha avatara dalam masyarakat Jawa Kuna abad IX-XV M, yang dihubungkan dengan kerangka ruang dan waktu. Metode : Penelitian ini menggunakan penalaran induktif, dengan sifat penelitiannya deskripsi analisis. Analisis yang digunakan ialah ikonografi, ikonometri, dan komparasi gaya seni. Ketiga analisis tersebut, disintesiskan untuk mendapatkan gambaran tentang kedudukan dan peranan Narasimha avatara, dalam ruang dan waktu masa Jawa Kuna dengan pendekatan historis. Kesimpulan : Penggambaran Narasimha avatara pada masa Jawa Kuna ialah Girija-Narasimha, Sthauna-Narasimha, dan Yanaka-Narasimha. Keberadaannya dikaitkan dengan symbol untuk merendam intrik politik. Selain itu, juga digunakan sebagai jimat, serta sarana untuk meningkatkan kemasyuran, legitimasi, dan kecerdasan. Arca Narasimha yang ditemukan berkedudukan sebagai kuladewata dan istadewata, yang dipuja baik oleh kerabat kerajaan maupun masyarakat biasa.

Topic : Narasimha avatara is the fourth avatara of Wisnu. the sculpture is to indicate the worship of Narasimha avatara. There are six statues to be studied, five statues can be observed directly, while one another statue was gained through document. The statue are of the collection of MNJ, BPCB Yogyakarta, and Museum of Majapahit. Problems and purpose : Problems to be studied are : how was Narasimha avatara depicted, what was its eminence and role in the Ancient Javanese society of IX-XV century. This research is to identification of variation of the depiction and eminence of Narasimha avatara during the Ancient Javanese period of the IX-XV century, related to spatial and time frames. Methods : this research employ inductive reasoning, and analytical descriptive based on analysis of iconography, ikonometry, and the artistic comparation. These analysis are then synthesized to reveal eminence and role of the spatial and time frames during the Ancient Javanese period by historical approach. Conclusion : The depiction of Narasimha avatara of the Ancient Javanese period, namely Girija-Narasimha, Sthauna-Narasimha, and Yanaka-Narasimha. Its role was related to the symbol of ceasing the political intrict, in addition, it is also used as talismatic object, prominence, legitimation, and intelligence. Its role was as kuladewata and istadewata, which was worshipped by the royal family and commoners alike.

Kata Kunci : Kata kunci : Narasimha, avatara, ikonografi, ikonometri, kedudukan, dan arca.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.