MANUFAKTUR MODIFIKASI SAMPAN CADIK MENGGUNAKAN KONSEP KAPAL DAN ANALISIS STABILITAS INCLINING TEST BERDASARKAN STANDAR IMO

ADI DWINANTO, Ir. Mudjijana, M. Eng.

2014 | Skripsi | TEKNIK MESIN

Pada era modern ini pemanfaatan sungai-sungai yang berada di Yogyakarta masih belum maksimal. Sungai-sungai tersebut dapat menjadi potensi sebagai salah satu objek wisata air dengan menggunakan sarana berupa sampan. Sebaliknya, ketersediaan sampan sebagai penunjang fasilitas wisata air tersebut belum dikembangkan. Salah satu penunjang fasilitas sampan yang perlu diperhatikan adalah kenyamanan dan keamanan yang perlu ditingkatkan dalam pembuatannya. Mulai dari bahan pembuatan sampai struktur bentuk harus dilihat karakteristiknya sesuai dengan kebiasaan pembuatan agar mendapatkan nilai stabilitas yang baik. Untuk mendapatkan nilai stabilitas yang baik dalam struktur bentuk maka harus disesuaikan dengan standar-standar tertentu. Standar yang digunakan dalam penelitian ini adalah standar IMO (International Maritiem Organization). Untuk memenuhi standar IMO nilai GM harus ditemukan dengan menggunakan inclining test.Dalam penelitian ini inclining test untuk stabilitas sampan dilakukan terhadap tiga kondisi sampan yaitu kondisi awal, modifikasi, dan akhir. Kondisi awal artinya komponen sampel sampan yang digunakan berupa lambung dan kursi penumpang. Kondisi modifikasi artinya komponen sampel sampan yang digunakan berupa lambung, kursi, dan cadik sampan. Sementara itu, kondisi akhir artinya komponen sampel sampan yang digunakan berupa lambung, kursi, dan cadik sampan ditambah dengan beban 1penumpang yang diletaknya di kursi belakang penumpang sampan. Selain itu, pengujian inclining test untuk stabilitas sampan juga dilakukan dengan membedakan jarak beban pengoleng. Data hasil pengujian inclining test untuk stabilitas sampan kemudian disesuaikan berdasarkan standar IMO.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampan cadik yang berukuran panjang 3 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 4,5 meter ini memiliki stabilitas yang baik menurut standar IMO. Dalam penelitian ini nilai GM didapat sesuai dengan kriteria IMO pada kondisi sampan awal, modifikasi, dan akhir.

In this modern era of utilization of rivers in Yogyakarta is not maximized. The rivers can be potential as one of the attraction of water by means of a canoe. In contrast, the availability of supporting tourist facilities canoe as the water has not been developed. One of the supporting facilities canoe to consider is the comfort and security that need to be enhanced in the making. Ranging from the manufacture of materials to be seen the characteristic shape of the structure in accordance with the habit of making in order to get a good value stability. To get the value of a good stability in the form of the structure must be adapted to certain standards. The standard used in this study is the standard IMO (International Maritiem Organization). To fulfill IMO standard GM values must be found by using the inclining test.In this study the stability of the canoe to the inclining test carried out on three conditions, namely initial conditions, modifications, and final conditions. The initial conditions means the sample components are hull of canoe and passenger seats. Modification conditions means the sample components are hull of canoe, seats, and outrigger canoe. Meanwhile, the final condition means that the components used hull of canoe, seats, and outrigger plus with load 1 passenger placed in the rear seat passenger of canoe. In addition, the inclining test for stability testing was also done by differentiating boat load distance. From the inclining test data to test the stability of the canoe is then adjusted based on IMO standards. The results showed that the outrigger canoe measuring 3 meters long, 2,5 meters wide, 4,5 meters high and has a good stability according to IMO standards. In this study the value of GM is obtained in accordance with the IMO criteria canoe initial conditions, modifications, and final conditions.

Kata Kunci : Sampan, Stabilitas, IMO, Inclining Test