Laporkan Masalah

Makna Tiga Haiku Musim Semi Karya Masaoka Shiki : Analisis Semiotik Riffaterre

ANGGIT PRIMADITA KARINA, Drs. Deddy H. Oekon, M.Hum.; Wahyu Handayani S, S.S., M.A.; Robi Wibowo, S.S., M.A.

2014 | Skripsi | SASTRA JEPANG

Teluk dimana dinding putih berbaris dengan hangatnya Bunga Azalea ungu di gunung sore hari, tanpa rumah satupun Haruskah aku meminta sang kupu-kupu sebagai teman seperjalanan? Skripsi ini berjudul Makna Tiga Haiku Musim Semi Karya Masaoka Shiki: Analisis Semiotik Riffaterre. Haiku merupakan puisi tradisional Jepang. Objek yang akan diteliti adalah tiga sajak musim semi karya Masaoka Shiki yang mempunyai 17 suku kata terbagi dalam tiga baris yang terdiri dari 5,7, dan 5 suku kata. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna yang terkandung di ketiga sajak tersebut. Untuk mendapatkan pemaknaan, penulis menggunakan perspektif yang dikembangkan oleh Riffaterre berupa analisis struktural semiotik. Riffaterre mengatakan bahwa terdapat empat tahapan penelitian untuk mencapai pemaknaan puisi. Tahapan tersebut adalah pembacaan heuristik, pembacaan hermeneutik (retroaktif), pencarian matriks, model, dan varian serta menemukan hipogram. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan bersifat kualitatif untuk menjelaskan dan mendeskripsikan makna haiku musim semi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga haiku musim semi karya Masaoka Shiki menggambarkan kehidupan Masaoka Shiki yang tetap bersemangat walaupun usianya tidak seperti teman-teman pada umumnya. Dalam menjalani kehidupan sebagai sastrawan, ia mengalami berbagai cobaan. Namun, ia tetap menjalani hidup dengan penuh semangat dan terus menggubah haiku sampai akhir hayatnya. Ketiga haiku musim semi karya Masaoka Shiki juga mengandung makna keindahan, kebahagiaan, kesederhanaan serta harapan Masaoka Shiki dalam menjalani hidupnya menjadi sastrawan.

In the warmth, the white house walls ranged along the creek Purple the mountains of evening , the azaleas. Not a house to be seen For a companion on this journey, I would fain have a butterfly This thesis entitled “The Meaning of Three Spring Haiku from Masaoka Shiki: Analysis of Semiotics Riffaterre”. Haiku is Japanese traditional poems. The material object in this thesis is three spring haiku by Masaoka Shiki that contain 17 syllables which divided into three lines which consist 5, 7, and 5 syllables. The purpose of this research is to understand the meaning hidden inside the haiku by applying theory and method of Semiotics Riffaterre. To find the significance, the writer uses perspective that developed by Riffaterre a structural semiotic analysis. Riffaterre explained that there are four phases to attain poems interpretation, which are heuristic perusal, hermeneutic (retroactive) perusal, matrix, model and variants searching, and hipogram finding. This thesis uses the qualitative and descriptive method to explain the meaning of the spring-themed haiku. The result shows that the three spring haiku depicts the life of excited Masaoka Shiki despite his age difference with his friends. During his life as a poet, even though he had been through a lot, he kept his pace and constantly composing haiku until the end of his life. The three haiku also symbolizes beauty, happiness, modesty, and hopes of the poet to bring his life for becoming a man of letters.

Kata Kunci : Haiku, musim semi, Masaoka Shiki, analisis semiotik Riffaterre/ Haiku, spring, Masaoka Shiki, Semiotics Riffaterre


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.