Laporkan Masalah

IWAYO SEBAGAI MEDIATOR DALAM MEMPERJUANGKAN HAK DAN EKSISTENSI KAUM WARIA

DEDI KRISTIYANTO, Drs. Purwanto, M. Phil

2014 | Skripsi | Sosiologi

Berbagai diskriminasi yang dialami kaum waria baik dalam stereotip dan stigma negatif, diskriminasi terhadap penerimaannya di dalam masyarakat maupun diskriminasi terhadap akses pekerjaan telah melahirkan sebuah organisasi waria yang mewadahi 10 titik komunitas waria di Daerah Istimewa Yogyakarta. Organisasi ini bernama Ikatan Waria Yogyakarta (IWAYO), hadir sebagai wadah untuk menampung berbagai kebutuhan, kepentingan, permasalahan dan apresiasi para waria guna mengatasi diskriminasi yang dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi para pengurus IWAYO dalam melakukan pengelolaan organisasi serta mengetahui peran organisasi dalam memperjuangkan hak dan eksistensi kaum waria. Penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus cocok untuk mengkaji penelitian ini. Pendekatan studi kasus digunakan untuk mempelajari, menerangkan, serta menginterpretasikan suatu kasus yang memiliki kekhasan tersendiri. IWAYO merupakan fenomena yang memiliki kekhasan dan keunikan tertentu, dimana legalitas fatwa MUI mengharamkan dan memerintahkan organisasi waria untuk ditiadakan, senyatanya IWAYO justru hadir sebagai wadah untuk memperjuangkan hak para waria. Di dalam pengelolaan organisasi, IWAYO menjadi koordinator dari berbagai macam kegiatan di dalam perjuangan hak waria. Setiap pengurus menjalankan fungsi dan perannya sesuai dengan jobdesk masing-masing. Pengelolaan organsiasi dalam berkegiatan seperti sosialisasi penerimaan dan pemilihan pengurus maupun penyusunan kebijakan organisasi dilakukan dengan fungsi koordinasi yang dijalankan oleh pengurus, panitia kegiatan, wakil setiap komunitas dan anggota. Organisasi juga dilengkapi divisi advokasi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dengan pihak eksternal. Peran organisasi diupayakan untuk mampu memperjuangkan hak dan eksistensi waria dari diskriminasi terhadap stigma negatif, penerimaannya di dalam masyarakat maupun diskriminasi terhadap akses pekerjaan. Mekanisme yang mewarnai dinamika peran organisasi antara lain yaitu mekanisme mendapatkan akte notaris, program pengembangan jejaring, program advokasi dan program capacity building di IWAYO. IWAYO mampu mereduksi stigma kaum waria sehingga mendapatkan citra yang positif di masyarakat. Melalui kinerja berbagai program dan capacity building yang dilakukan, IWAYO telah menjadi mediator dalam memperjuangankan hak dan eksistensi kaum waria. Dengan berfungsinya organisasi dalam memperjuangkan hak dan mengkoordinir berbagai kegiatan, maka perjuangan hak dan eksistensi waria sebagai manusia dan warga negara yang tidak terdiskriminasi bisa dicapai melalui IWAYO.

Various discrimination experienced by transgender people in both the negative stereotypes and stigma, discrimination against its acceptance in society and discrimination in access to employment has spawned an organization that embodies the 10 point transgender community in Yogyakarta. The organization named the Association of Transgender Yogyakarta (IWAYO), present as a container to accommodate a variety of needs, interests, concerns and appreciation for transvestites in order to overcome the discrimination they experienced. This study aims to determine strategies IWAYO administrators in managing the organization and knows the organization's role in fighting for the rights and existence of transvestites. Qualitative research using a case study approach to examine the fit of this research. Case study approach is used to study, explain, and interpret a case that has its own peculiarities. IWAYO is a phenomenon that has certain peculiarities and uniqueness, where the legality of the MUI fatwa forbids transgender organizations and ordered to be eliminated, in fact IWAYO present it as a container for the rights of transgender In the management of the organization, IWAYO becomes coordinator of various activities in the struggle for transgender rights. Each board performs its functions and its role in accordance with jobdesk respectively. The management of organizations exist in acceptance socialization and electoral administrators and policy-making organization made the coordination function that is run by a board, activity committees, and representatives of each community member. Advocacy organizations are also equipped by divisions to overcome the problems that occur with external parties. The role of the organization strived to be able to fight for the transgender rights against negative stigma, acceptance in society and discrimination in access to employment. Mechanism that characterize the dynamics of the role of organizations such as the mechanism to get notary certificate, development program networks, advocacy programs and capacity building programs in IWAYO. IWAYO able to reduce the stigma of transvestites so gets a positive image in the community. Through the performance of various programs and capacity building is done, IWAYO has become a mediator for the rights and the struggle for existence of transvestites. By the organization in the fight for the rights and coordinate the activities, the transgender rights struggle and existence as human beings and citizens are not discriminated that could be achieved through IWAYO.

Kata Kunci : pengelolaan organisasi, peran organisasi, hak kaum waria.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.