Efek Saluran Deep-Blue (Coastal Aerosol) Pada Klasifikasi Habitat Bentik Menggunakan Citra Landsat 8 Pulau Kemujan

SEPTIAN GALIH W A, Nur Mohammad Farda S.Si., M.Cs.

2014 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SIG

Saluran coastal aerosol yang merupakan salah satu saluran tambahan baru pada citra Landsat 8 merupakan saluran tampak yang mempunyai warna biru, warna biru pada saluran ini berbeda dengan warna biru pada saluran biru yang sudah ada, oleh karena itu United States Geological Survey (USGS) memberikan code name berupa saluran deep-blue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek saluran coastal aerosol terhadap klasifikasi habitat bentik di perairan laut dangkal Pulau Kemujan. Informasi objek habitat bentik sendiri didapatkan dengan menggunakan metode penghilangan sunglint yang kemudian dikoreksi kolom air menggunakan metode depth invariant bottom index.Klasifikasi digunakan dengan metode terselia yaitu Parallelepiped, Minimum Distance, Mahalanobis Distance, dan Maximum Likelihood. Hasil yang didapatkan adalah penggunaan saluran coastal aerosol pada klasifikasi habitat bentik berdampak buruk pada 10 kasus hasil klasifikasi karena menurunkan nilai akurasi, hanya 4 kasus klasifikasi yang berdampak baik.Hasil tersebut berkorelasi positif dengan nilai R2 pada proses koreksi sunglint dimana nilai R2 saluran inframerah-dekat sebagai pengoreksi sunglint dengan saluran coastal aerosol sebagai saluran terkoreksi merupakan yang terendah yang berarti sunglint pada piksel di saluran coastal aerosol kurang terkoreksi dengan baik sehingga pantulan objek habitat bentik yang didapatkan kurang sempurna.

Coastal Aerosol Band which is one of some new bands in Landsat 8 Imagery has the color of blue, but this color of blue is different with the blue band from the one exist before, therefore United States Geological Survey (USGS) give a code name deep-blue band. This research has aim to know the efects of coastal aerosol band against the classification of benthic habitat in optically shallow water in Kemujan Island. The information of benthic objects obtained from the method of aunglint correction and water depth correction. The classification method that has been used was Parallelepiped, Minimum Distance, Mahalanobis Distance, and Maximum Likelihood. The result is that the coastal aerosol band give the bad effects on 10 cases of classifications because it was reducing the accuracy of the benthic objects, and only 4 cases have the good effects. Those results have the positive correlation with the R2 values on sunglint correction which has the lowest value on coastal aerosol band.

Kata Kunci : Landsat 8, saluran coastal aerosol, objek habitat bentik