Laporkan Masalah

Perbudakan Seksual terhadap Perempuan pada Masa Penjajahan Jepang di Indonesia

LINDA PUSPASARI BR BUTAR BUTAR, Sri Pangastoeti S.S., M.Hum.

2014 | Skripsi | SASTRA JEPANG

Skripsi ini hasil penelitian tentang peristiwa perbudakan seksual terhadap perempuan (Jugun Ianfu) yang terjadi pada masa penjajahan Jepang di Indonesia. Jugun ianfu secara literatur memiliki arti �perempuan penghibur, memberikan rasa damai dan aman bagi para tentara�. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab mengapa perempuan selalu menjadi korban kekerasan dan juga untuk mengetahui alasan terjadinya fenomena jugun ianfu pada saat penjajahan Jepang. Penelitian ini menggunakan analisis gender dan konsep fasisme lalu dihubungkan dengan budaya patriarkal di Jepang. Metode dalam penelitian ini menggunakan berbagai bentuk kesaksian jugun ianfu yang terdapat di film-film dokumenter, wawancara, internet, radio, dan media cetak. Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku yang berjudul Jugun Ianfu karya Yoshimi Yoshiaki. Buku ini mengisahkan para jugun ianfu yang ada di Korea, China, dan Asia Tenggara. Buku ini juga berisi bagaimana cara tentara Jepang merekrut perempuan yang akan dijadikan ianfu dan tuntutan apa saja yang diinginkan oleh mantan jugun ianfu. Berdasarkan hasil penelitian, pada saat menjajah Indonesia, Jepang memiliki perspektif patriarkal fasisme yang percaya bahwa laki-lakilah yang berkuasa dalam hal apapun dan menganggap hal yang sah-sah saja apabila perempuan diperlakukan sesuka mereka, sehingga perspektif inilah yang menyebabkan perempuan selalu menjadi korban kekerasan fisik atau seksual. Selain untuk memenuhi kebutuhan biologis para tentara, jugun ianfu juga dianggap sebagai komoditas perang yang dapat memberikan semangat kepada tentara Jepang. Mereka percaya bahwa melakukan hubungan seks sebelum berperang layaknya sebuah obat terhadap luka dan dapat meringankan stres yang dialami oleh tentara.

This thesis examines about phenomenon of sexual slavery toward women (Jugun Ianfu), taken place in Indonesia during Japanese occupation. Jugun ianfu literally means �women whose comfort the armies, giving them a sense of peace and security�. This research intends to understand the reason behind sexual slavery toward women and the reason of jugun ianfu phenomenon during Japanese colonization. This research uses gender analysis and fascism concept and then relate with patriarchal culture in Japan. This research uses method any kind of jugun ianfu testimonies, such as documentary films, interviews, internet, radio, and books or newspapers. Reference book that used to support this research, was �Jugun Ianfu� from Yoshimi Yoshiaki. This book is about jugun ianfu in Korea, China, and South East Asia. It also tells how the Japanese army recruited the women to be a jugun ianfu and the demands from ex-jugun ianfu. As the result of the research, during their occupation in Indonesia, the Japanese possessed a patriarchal fascism perspective, which believed in male superiority. Based on this view, they considered woman as an object they can treat in any way they want. This lead to physical abuse and sexual slavery. Besides to satisfy the sexual needs, they also made jugun ianfu as war commodity to encourage the armies. They believe that sex before the battle worked like drugs to heal the injury and also acted to relieve stress of the armies.

Kata Kunci : jugun ianfu, perempuan, Indonesia/jugun ianfu, women, Indonesia


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.