PENGARUH KUALITAS BETON DAN PANJANG ANGKUR DRAT PADA KUAT CABUT TULANGAN YANG DITANAM DENGAN CHEMICAL BOND HILTI RE 500

BUYUNG MUHAMMAD IQBAL, Prof. Ir. Hrc. Priyosulistyo, M.Sc., Ph.D.

2015 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Desain beton bertulang harus memperhatikan panjang pengangkuran tulangan baja . Panjang pengangkuran merupakan fungsi dari tegangan luluh baja, diameter tulangan dan kekuatan lekat beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang dan bentuk tulangan , tertanam di dalam beberapa kualitas beton pada kuat cabut tulangan. Penelitian ini menggunakan 12 benda uji dalam bentuk kubus beton dengan dimensi 150 mm x 150 mm x 150 mm dan batang baja ulir/ dicenai dengan diameter 10 mm, tertanam dengan panjang/ kedalaman 100 mm dan 150 mm . Jumlah benda uji adalah dua untuk masingmasing kekuatan tekan beton fc ' 15 MPa , 20 MPa , 25 MPa dan 30 MPa . Uji kuat cabut dilakukan dengan menempatkan kubus beton pada permukaan lantai dan sebuah jack hidrolik dengan lubang pada sumbu longitudinal, dan load cell donat - tipe disisipkan mengelilingi tulangan baja yang sebagian tertanam di dalam beton. Alat LVDT juga dipasang untuk mengukur perpanjangan tulangan. Hasil tegangan leleh rata-rata dari tulangan adalah 504,22 MPa. Kekuatan lekat ratarata beton dengan kuat tekan 15 MPa , 20 MPa , 25 MPa dan 30 MPa adalah berturut-turut 5,90 MPa , 5,35 MPa , 5,34 MPa dan 5,35 MPa dengan kekuatan maksimum berturut-turut 8.51 MPa , 7.66 MPa , 6.95 MPa dan 9,01 MPa. Tegangan lekat tidak sebanding dengan kekuatan tekan beton. Tegangan lekat yang diperoleh dari penelitian ini lebih kecil dari kekuatan yang ditentukan dari ACI 318 M - 1992 , SKSNI T - 15-1991-03 , dan SNI - 03-2847-2002 , tetapi lebih sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia ( PBI - 1971) . Jenis kegagalan uji bervariasi dari spesimen ke spesimen (selip pada tulangan , rusak pada beton dan kegagalan pada tulangan) . Kata kunci : panjang penyaluran, kuat cabut

The design of reinforced concrete must concern with the development length of the steel reinforcement. The development length is a function of the yield stress of steel, diameter of the reinforcing bar and the bond strength. This study aimed to determine the effect of length and shape of reinforcing bar, embedded in several concrete qualities on pull out strength. This study used 12 specimens in the form of concrete cubes with dimensions of 150 mm x 150 mm x 150 mm and the threaded steel bars of 10 mm diameter embedded with a length of 100 mm and 150 mm. The number of test specimens was two for each concrete compressive strength fc' of 15 MPa , 20 MPa , 25 MPa and 30 MPa . Pull out test was done by placing the concrete cubes on the floor surface and let a hydraulic jack, with a hole at its longitudinal axis, and a donut-type load cell be inserted over the embedded reinforcing bar. An LVDT was also mounted to measure the displacement of the reinforcing bar. Average yield strength of the reinforcing bar was 504.22 MPa . The average bond strengths of concrete with compressive strength of 15 MPa, 20 MPa, 25 MPa and 30 MPa were respectively of 5.90 MPa, 5.35 MPa, 5.34 MPa and 5.35 MPa with maximum strength of 8.51 MPa, 7.66 MPa, 6.95 MPa and 9.01 MPa respectively. The bond stresses are not closely proportional to the compressive strengths of concrete . The pull out strengths obtained from this study were smaller than that the pull out strength determined from the ACI 318 M - 1992 , SKSNI T - 15-1991-03 , and SNI - 03-2847-2002 , but more in line with Indonesian Concrete Standard (PBI – 1971). Types of failure of the pull out test varied from specimen to specimen (slippage of the reinforcing bar, broken of concrete and failure of reinforcing bar). Keywords : development length, bond strength

Kata Kunci : panjang penyaluran, kuat cabut; development length, bond strength