Laporkan Masalah

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK KAJIAN KARTOGRAFIS PERSEBARAN PENYAKIT HIV DI KOTA SEMARANG TAHUN 2012

YENI NUR AFIFAH, Dra. Endang Saraswati, M.s.

2014 | Skripsi | KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH

Kota Semarang merupakan kota dengan jumlah kasus penyakit HIV tertinggi di Jawa Tengah selama beberapa dekade terakhir. Tingginya jumlah penderita penyakit HIV ini tidak terlepas dari tingginya kegiatan transaksi seks di Kota Semarang karena salah satu faktor penyebabnya adalah hubungan seks bebas yang identik dengan transaksi seks. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya kegiatan transaksi seks yang berakibat pada tingginya persebaran penyakit HIV di suatu wilayah, diantaranya keberadaan pusat lokalisasi, keberadaan pelabuhan, jumlah pengangguran, tingkat kemiskinan, dan tingkat kepemilikan kendaraan bermotor pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan data penyakit HIV di Kota Semarang sesuai dengan kaidah kartografis; mengetahui pola persebaran, hot spot, dan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap persebaran penyakit HIV; dan mengetahui tingkat kerentanan Kota Semarang terhadap persebaran HIV. Metode yang digunakan adalah metode analisis data sekunder dengan memanfaatkan spatial statistics pada software Sistem Informasi Geografis (SIG) meliputi spatial autocorrelation Moran�s I, hot spot analysis, dan Geographically Weighted Regression (GWR). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyajian data dengan menggunakan peta lebih informatif dibandingkan tabel statistik. Pola persebaran HIV di Kota Semarang tahun 2012 adalah mengelompok dengan tingkat pengelompokan cukup tinggi. Kecamatan yang menjadi hot spot adalah Semarang Utara, Semarang Barat, dan Semarang Selatan. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap persebaran penyakit HIV berbeda-beda di tiap kecamatan. Jarak dari pelabuhan menjadi faktor yang berpengaruh signifikan di Semarang Barat, Tugu, Ngaliyan, Mijen, dan Gunungpati, sedangkan di Semarang Tengah adalah kepemilikan kendaraan bermotor pribadi. Kedua faktor tersebut sama-sama berpengaruh signifikan di Semarang Utara.

ABSTRACT Semarang City is the highest HIV disease case city in Central Java Province from the the last decades. The high number of people living with HIV couldn�t be separated from the highly sex trade activities of the Semarang City because one of the contributing factors of HIV spread was the illicit sex that very close with sexual transactions. There are several factors which affect the high transactional sex activities resulted high HIV disease spread in the region, like the existence of centers of localization, the existence of the port, the amount of unemployment, poverty level, and the level of private vehicle ownership. The goal of this research is to map HIV disease data in Semarang City based cartographic lines; to determine the pattern of distribution, hot spots, and the factors which influence the HIV disease spread significantly; and to determine the level of vulnerability to HIV disease spread in Semarang City. The research used secondary data analysis method by utilizing the spatial statistics from Geographic Information Systems (GIS) software like spatial autocorrelation Moran's I, hot spot analysis, and Geographically Weighted Regression (GWR). The results of this research showed that the presentation of the data by using the map is more informative than statistical tables. The pattern of HIV spread in Semarang City in 2012 was clustered with a high enough level of grouping. Some districts are becoming a hot spot like North Semarang, West Semarang, and South Semarang. The factors which significantly influence HIV disease spread was different in each district. The distance of the port became significant factor in and West Semarang, Tugu, Ngaliyan, Mijen, and Gunungpati, and the significant factor in the Central Semarang is the level of private vehicle ownership. Both of them became significant factors in the North Semarang.

Kata Kunci : HIV, Kajian Kartogarfis, SIG/Cartographic Study, GIS, HIV


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.