IDENTIFIKASI Fusarium PENYEBAB PENYAKIT LAYU PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annuum L.) DAN ENGENDALIANNYA DENGAN MIKORIZA VESIKULA ARBUSKULA (MVA)
Afifah Nur Shobah, Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D.
2014 | Tesis | S2 BiologiCabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan sayuran buah yang dikonsumsi sehari-hari. Kebutuhan cabai dari tahun ke tahun meningkat tetapi hasil panen mengalami penurunan. Hal ini disebabkan serangan penyakit layu Fusarium. Pengendalian penyakit yang biasa digunakan adalah menggunakan fungisida tetapi hal ini dapat menimbulkan residu berbahaya bagi lingkungan. Salah satu alternatif pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan cara memanfaatkan fungi Mikoriza Vesikula Arbuskula (MVA). Tujuan penelit ian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis Fusarium yang menyerang penyakit layu pada tanaman cabai, menyeleksi Fusarium yang memiliki intensitas serangan paling tinggi terhadap penyakit layu Fusarium dan mengetahui pengaruh pemberian inokulum MVA terhadap pertumbuhan dan penekanan intensitas penyakit layu Fusarium pada tanaman cabai. Cara kerja penelitian meliputi isolasi dan identifikasi F. oxysporum penyebab penyakit layu Fusarium dari akar tanaman cabai, berdasarkan karakter makroskopis dan mikroskopis, meliputi warna permukaan, ada tidaknya pigmen warna, hifa, makrokonidia, mikrokonidia dan false heads. F. oxysporum kemudian diuji secara in vitro dan in vivo dengan menginokulasikan MVA, dilanjutkan inokulasi F. oxysporum 6 minggu setelah inokulum MVA. Pengamatan parameter pertumbuhan dilakukan terhadap jumlah daun, tinggi tanaman, panjang akar, berat segar pucuk, berat segar akar, berat kering pucuk, berat kering akar, disease index dan persentase akar terinfeksi MVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan MVA berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan tetapi tidak berpengaruh terhadap adanya F. oxysporum. Fusarium yang menyerang penyakit layu pada tanaman cabai yaitu F. oxysporum dan F. solani. dengan intensitas paling tinggi yaitu F. oxysporum. Pemberian inokulum MVA berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan tidak berpengaruh terhadap penekanan intensitas penyakit layu.
Red pepper (Capsicum annuum L.) i s fruit vegetables which is consumed daily. Chili needed from year to year but crop yield has decreased. This is caused by Fusarium wilt disease. Disease control is commonly used a fungicide but it may lead harmful residues to the environment. One alternative controlling that could be done is by utilizing vesicular arbuscular mycorrhizal (VAM) fungi. The purpose of this study was to identify the types of Fusarium wilt disease that attack pepper, select the Fusarium which had the highest effectively against Fusarium wilt disease and determine the effect of VAM inoculum to growth and suppression of Fusarium wilt disease intensity in pepper. Method of this research included isolation and identification of F. oxysporum causing Fusarium wilt of pepper plant roots, based on macroscopic and microscopic characters, surface color, presence or absence of color pigment, hyphae, macroconidia, microconidia and false heads. Then F. oxysporum was tested in vitro and in vivo by inoculating VAM, inoculation of F. oxysporum was done 6 weeks after VAM inoculum. Observation of the growth parameters included the number of leaves, plant height, root length, shoot fresh weight, root fresh weight, shoot dry weight, root dry weight, root disease index and the percentage of infected VAM. The results showed that treatment of VAM significantly affect the growth parameters but did not affect the presence of F. oxysporum. Fusarium wilt disease attacked in pepper were F. oxysporum and F. solani. with the highest intensity was the F. oxysporum. VAM inoculum affected plant growth and didn’t affect the intensity of wilt disease suppression.
Kata Kunci : cabai merah, Fusarium oxysporum, penyakit, MVA