Laporkan Masalah

POLA BAHASA PADA PENDERITA SKIZOFRENIA

miza rahmatika aini, Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo,M.A.

2015 | Tesis | S2 Linguistik

Skizofrenia sebuah penyakit mental akibat gangguan dopamin dan serotonin dalam otak. Penyakit ini banyak dianggap sebagai kutukan, iblis, atau gangguan sihir oleh masyarakat awam. Banyak sekali stigma negatif dari masyarakat tentang penyakit skizofrenia. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi bahasa pada penderita skziofrenia. Selain itu penulis juga menganalisa bahasa skizofrenia yang diwujudkan dalam rumusan masalah kedua yaitu bagaimana pola bahasa penderita skizofrenia pada fase akut, dan selanjutnya rumusan masalah terakhir adalah bagaimana pola bahasa pada penderita skizofrnia pada fase residual. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam menganalisa data. Sedangkan untuk memperoleh data penulis melakukan wawancara yaitu dengan metode cakap semuka dengan penderita skizofrenia dari RSJ Lawang. Selain itu penulis juga menyadap tulisan penderita skizofrenia. Penulis mengambil data dengan memberikan pertanyaan secara tertulis dan mereka menjawabnya secara tertulis pula. Kemudian penulis memilah dan menganlisa data dan menyajikannya dengan kata-kata biasa ditambah dengan tabel. Hasil penelitian berupa intisari dari proses produksi dan pemahaman bahasa pada penderita skziofrenia. Pada orang orang normal, mereka memiliki broca dan wernicke dan korteks untuk pemahaman bahasa. Sedangkan pada penderita skizofrenia korteks tidak berfungsi dengan baik sehingga mereka mengalami defisit kognisi dalam berbahasa. Mereka tidak mampu memahami ujaran dan tidak mampu pula dalam menanggapi ujaran. Namun tidak semua penderita skzifrenia mengalami defisit dalam bidang bahasa. Penulis mengkategorikannya menjadi tiga bagian yaitu pola bahasa yang bisa dipahami, pola bahasa yang sulit dipahami, dan pola bahasa yang tidak bisa dipahami. Pada kedua fase, akut dan residual masing-masing memiliki ketiga kategori tersebut. Namun, pada fase residual penderita skzisofrenia lebih banyak memiliki pola bahasa yang bisa dipahami dibandingkan dengan pada fase akut. Dari hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa skizofrenia adalah penyakit otak yang menyebabkan kegagalan orang dalam mengungkapkan apa yang dipikirkan. Bahasa mereka kacau bukan karena gangguan sihir atau iblis tetapi karena bagian dari korteks mereka yang terganggu sehingga mereka mengalami masalah dalam pemahaman konteks. Harapannya dengan penelitian ini maka dapat dikembangkannya terapi yang berkenaan dengan peningkatan kemampuan berbahasa enderita skziofrenia, berkembangnya obat-obatan modern yang dapat mengaktifkan korteks, dan berkurangnya stigma negatof dari masyarakat terhadap penyalkit ini Kata kunci: Skizofrenia, korteks, dopamin-serotonin, pola bahasa

Schizophrenia is a mental ilness caused by abnormalities of dopamine and serotonine in the brain. Thi illness is considered as a curse and satanic influence by the society. Schizophrenics acquired hallucination and delution. Beside dellution and hallucination, schiophrenics also have disorder in language. They feel difficult to say what they think about in the form of oral or written. Because of that this illness also determined as thought disorder. Schizophrenics often have difficulties to understand spoken language and written text they read. Then, they also often give wron interpretation therefore it will disturb the way they communicate to other people. There are many negatif stigma from the society toward this illness. So, this research aims to know language production process of schizophrenics. Beside, the writer also analize schizophrenia language pattern in acute phase described in second research problem, and the last problem is schizophrenia language pattern in residual phase. This research used descriptif qualitative method in analizing data, while to gain the data the writer conducted interview with ‘cakap semuka’ method. Beside, the writer also tapped schizophrenics written text. All the schizophrenics live in Lawang Mental Hospital. The writer gain the written data by giving question in written and they answered in written text also. Then, the writer sort and analize the data and provided it used ordinary words and table. The result of this research is the contents of language production and comprehension process in schizophrenics. In normal people they have broca, wernicke, and cortex to understand language. In the other hand schizophrenics’ cortext does not have any good in function. Therefore they have deficit cognition in processing language. In consequences they are not able to understand and percieve spoken language. However, not all schizophrenics have deficit in language processing. The writer categorize it into three parts; understandable language pattern, difficult to understand language pattern and languag that cannot be understood. In those two phases, acute and residual each of them has three categories. However, in residual phase there are much more schizophrenics have understandable language pattern comparing to acute phases. From this result it can be conculded that schizophenia is a brain language that caused difficulties in saying what schiophrenics think. Their disorganized language is not bacause of devils or curse but because of their disabilities cortex. Hopefully this research can be developed as a theraphy for schizophrenics’ disorganized language. Then this research also support medical drug to activate cortex. Also the most important thing is decreasing negative stigma in the society. Kata kunci: Schizophrenia, cortex, dopamin-serotonin, language pattern

Kata Kunci : Skizofrenia, korteks, dopamin-serotonin, pola bahasa; language pattern


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.