KEANEKARAGAMAN JENIS SEMUT (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) DI EKOSISTEM SAVANA DAN HUTAN MUSIM TAMAN NASIONAL BALURAN JAWA TIMUR
Siti Latifatus S, Dr. RC. Hidayat Soesilohadi, M.S.
2014 | Tesis | S2 BiologiTaman Nasional Baluran (TNB) memiliki berbagai tipe ekosistem diantaranya ekosistem Savana dan Hutan musim. Lebih dari 40 tahun yang lalu savana diintroduksi Acacia nilotica. Tanaman tersebut menjadi invasiv sehingga menyebabkan berkurangnya ekosistem savana dan beberapa wilayah menjadi homogen oleh A.nilotica. Hutan musim merupakan salah satu tipe ekosistem di TNB yang lokasinya bersebelahan dengan savana. Kedua ekosistem tersebut memiliki vegetasi penyususn yang sangat berbeda. TNB memiliki potensi keanekaragaman serangga tinggi, di kawasan ini belum memiliki informasi mengenai keanekaragaman serangga khususnya semut. Semut merupakan serangga yang memiliki keragaman cukup tinggi. Hewan ini memiliki peran strategis dalam ekosistem sebagai soil engineer, scavenger, detritivor, mutualist. Semut juga potensial sebagai bioindikator perubahan habitat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman dan distribusi semut di ekosistem savana dan hutan musim TNB. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh invasi A.nilotica terhadap keanekaragaman semut. Koleksi semut dilakukan di ekosistem savana dan hutan musim dengan menggunakan 5 metode yaitu pit fall trap, sugar bait, sardine bait, litter shifting dan hand collecting. Preparasi dan identifikasi spesimen dilakukan di Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi, Laboratorium Entomologi Dasar Fakultas Pertanian UGM dan di Laboratorium Entomologi Puslit Biologi LIPI. Berdasarkan hasil identifikasi, diperoleh 4 sub famili, 21 genus, 40 spesies semut. Nilai indeks keanekaragaman di savana yang belum terinvasi 1,713, savana rehabilitasi 1,322, savana terinvasi 1,422 dan hutan musim 2,268. Distribusi semut pada masing-masing ekosistem berbeda, di savana yang belum terinvasi terdapat 19 spesies, di savana yang direhabilitasi terdapat 19 spesies, savana yang terinvasi 16 spesies dan hutan musim 33 spesies. Meranoplus sp. merupakan spesies yang hanya dijumpai di ekosistem savana.
Baluran National park (BNP) consist of several type of ecosystem. Two of them are savanna and seosenal forest. More than 40 years ago A.nilotica has introduced in Baluran’s Savanna to decrease the effect of fire. But this species becomes aggressive and disturb Baluran’s savanna. About 50% of savannas are occupied by A.nilotica. Seasonal forest is another ecosystem in Baluran national park which located near savanna, therefore it have diferent composition of vegetation. Baluran N.P. potential of insect biodiversity, therefore still no data about insect diversity especially ants diversity. Ants are dominant terrestrial insect, their diverse includes species and function that importance for ecosystem. Therefore, ants occurrence in Baluran are important and their information about species richness, abundant and diversity are very important to be analyzed. Despites, their information in Baluran N.P still poor understand, so it’s good to conduct exploration about ants in Baluran especially in savanna. Ants were collected using pitfall trap, sugar bait, sardine bait, litter shifting and hand collection method. Based on identification process, we found 4 sub famili, 21 genus and 40 species. The diversity index was analysed using Shannon – Wienner (H’) at native savana: 1,714, Savanna with rehabilitation programme : 1,322, Savanna with A.nilotica invasion : 1,421 and Seasonal Forest : 2,268. Ant distribution different at each ecosystem. There are 19 ant species at native savanna and savanna with rehabilitation programme, 16 spesies at savanna with A.nilotica invation and 33 species at seosenal forest. Meranoplus sp. is ant species that can be found at savanna only.
Kata Kunci : semut, savana, hutan musim, Taman Nasional Baluran