Analisis Kesesuaian Antropometri Kaki Orang Indonesia Dengan Ukuran Sepatu British, Amerika, dan Eropa
RAHADIAN MARDANI, Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D.;Ardiyanto, S.T.,
2014 | Skripsi | TEKNIK INDUSTRIBeberapa tahun belakangan ini semakin berkembang berbagai macam variasi model dan jenis dengan berbagai merk sepatu yang beredar di pasaran Indonesia. Selain variasi model, jenis serta merk, juga terdapat variasi ukuran dan bentuk. Ukuran dan bentuk ini digunakan sebagai pertimbangan dalam membuat shoe last. Shoe last berperan penting saat pencetakan produk sepatu agar sepatu sesuai dengan bentuk ukuran kaki manusia. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kesesuaian antropometri kaki orang Indonesia dengan ukuran British, Amerika dan Eropa serta menentukan standar ukuran kaki paling tepat untuk dipakai oleh produsen sepatu di Indonesia. Objek yang diteliti dalam penelitian ini menggunakan data primer, yaitu pengukuran langsung ukuran kaki dewasa orang Indonesia dengan asumsi ukuran tubuh mereka sudah mencapai ukuran maksimal. Penelitian ini menggunakan proporsional sampel berjumlah 201 orang terdiri dari 101 laki laki dan 100 perempuan sesuai dengan persentase jenis kelamin penduduk Indonesia. Dengan melakukan pengukuran antropometri pada 9 bagian pada kaki yaitu foot length, ball girth, ball breadth, instep girth, instep height, ankle girth, ankle girth height, lateral mallelous, length in figure. Penelitian ini telah menganalisis antropometri ukuran kaki orang Indonesia, kemudian berdasarkan data tersebut digunakan untuk membuat suatu sistem ukuran sepatu baru. Pembuatan sistem ukuran terdiri dari dua tahap, pertama menggunakan analisis principal component untuk mengetahui hubungan antar variabel, kedua menggunakan k-means clustering untuk menentukan jumlah kelompok ukuran yang akan dibuat. Sistem ukuran baru yang telah dibuat memiliki rata-rata aggregate loss lebih kecil daripada sistem ukuran sepatu British, Amerika dan Eropa baik pada laki-laki maupun perempuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem ukuran baru memiliki tingkat kecocokan lebih tinggi pada setiap kelompok ukuran untuk kaki dewasa orang Indonesia. Kemudian dianalisis menggunakan post hoc diketahui bahwa sistem ukuran baru memiliki perbedaan signifikan baik dengan ukuran sepatu British, Amerika, maupun Eropa untuk laki-laki, sedangkan untuk perempuan tidak terlalu terdapat perbedaan signifikan antara sistem ukuran baru dengan sistem ukuran sepatu British, Amerika, dan Eropa.
In recent years growing a wide variety of models and types with various brands of shoes on the market of Indonesia. In addition to variations of models, types and brands, there are also variations in size and shape. The size and shape is used as a consideration in making the shoe last. Plays an important role when the shoe last shoe to shoe molding product according to the shape of the human foot size. This study was conducted to analyze the suitability of anthropometric foot Indonesian people by the size of the British, American and European standard sizes as well as determine the most appropriate foot to be used by shoe manufacturers in Indonesia. Objects that are examined in this study using primary data, which is a direct measurement of the size of an adult foot Indonesian people assuming their body size has reached maximum size. This study used a proportional sample amount to 201 people consisting of 101 men and 100 women according to the percentage of the Indonesian population sex. By doing anthropometric measurements in 9 parts of the foot that foot length, ball girth, breadth ball, Instep girth, height Instep, ankle girth, girth ankle height, lateral mallelous, length in figure. This study has analyzed the anthropometric measure the Indonesian leg, then based on these data are used to create a new system of shoe size. Making the size of the system consists of two stages, the first using principal component analysis to determine the relationship between variables, both using the k-means clustering to determine the number of group size to be made. The new size system that has been created has an average aggregate loss smaller than shoe size system the British, American and European both in men and women. It shows that the size of the new system has a higher match rate on any size group for adult feet Indonesian people. Then analyzed using post hoc, it is known that the size of the new system has significant differences either with shoe size British, American, or European for men, while for women is not very significant differences between the new system with the system size shoe size British, American, and European.
Kata Kunci : shoe last, antropometri, proporsional sampel, principal component, aggregate loss, cluster analysis, post hoc.