Laporkan Masalah

ANALISIS NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM KEPEMIMPINAN MAHASISWA: STUDI KASUS KEPEMIMPINAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI TINGKAT FAKULTAS DI UNIVERSITAS GADJAH MADA

IIS L. NADHIROH, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng.,Ph.D.

2014 | Tesis | S2 MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI

Higher education institution today has an important role for national character building. According to the laws of national education, higher education institution has a responsibility for establishing academic process and atmosphere for the quality output of education. Part of the quality output is young national leaders with spiritual-religious quality, skill, and mastery of science and technology. The purpose of this study is to explore the spiritual dimension of student leadership. Using interview and observation technique, eighteen student leaders of student organizations in eighteen faculties were involved in this study. This study shows that participants’ definition of spirituality can be categorized in two relationship concepts: vertical (creature-God) and horizontal (inter creature) relationship. Most participants see a strong connection between spirituality and religious belief. Family, community in college, book, and personal spiritual experience emerge as the factors influencing informants’ spiritual development. This study shows that spirituality bears a humanity mission and social responsiveness to their leadership. It is actualized in participants’ political orientation and decision making. The way of participants’ spirituality and religious understanding devides them into two characters of spiritual leaders: fundamentalism and moderate. The fundamentalist participants are those having direct relation to religious activities (dakwah) in college or certain religious student movement related to a specific political party.

Institusi perguruan tinggi memiliki peran penting bagi pembentukan karakter bangsa. Konstitusi mengamanahkan institusi perguruan tinggi untuk mewujudkan proses dan suasana belajar yang mendorong mahasiswa untuk menghasilkan output yang berkualitas. Satu bagian kualitas output yang dihasilkan oleh institusi adalah para pemimpin masa depan bangsa yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, keterampilan, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai dimensi spiritual para mahasiswa pimpinan organisasi kemahasiswaan. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Delapan belas mahasiswa pimpinan organisasi kemahasiswaan dipilih sebagai narasumber dalam penelitian ini. Berbeda dari penelitian sebelumnya yang menunjukkan hasil bahwa spiritual tidak dikaitkan dengan agama, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman spiritual menurut pandangan mahasiswa bersumber dari pemahaman agama. Secara garis besar, narasumber mendefinisikan spiritualitas sebagai konsep hubungan makhluk-Tuhan dan hubungan antar makhluk dengan berlandaskan aturan-aturan agama yang mereka yakini. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan spiritualitas narasumber adalah keluarga, komunitas pergaulan, jenis bacaan dan pengalaman pribadi. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya keterkaitan antara spiritualitas dengan gaya komunikasi dan kepemimpinan para mahasiswa. Narasumber mengaktualisasikan nilai-nilai spiritual dengan cara mengusung misi kemanusiaan, kepekaan sosial, dan kontribusi kepada masyarakat. Aktualisasi juga terlihat dari cara narasumber dalam menentukan kebijakan dan arah politik organisasinya. Pemahaman spiritualitas menggiring pada dua corak pemahaman keagamaan, yakni pada penafsiran moderat dan fundamentalis. Kelompok narasumber dengan potensi kecenderungan fundamentalis memiliki keterkaitan dengan aktifitas keagamaan dan dakwah kampus dan organisasi pergerakan mahasiswa eksternal kampus yang bersifat keagamaan dan/atau berafiliasi pada partai politik agama.

Kata Kunci : spiritual, religion, leadership, student organaization


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.