PENURUNAN COD, BOD, dan TSS LIMBAH CAIR PEWARNAAN INDUSTRI BATIK “RARA DJONGGRANG” DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

FAIDA ZUHRIA, Dr. Ir. Sarto, M. Sc.

2014 | Tesis | S2 Teknik Kimia

Industri batik di Yogyakarta mengalami pertumbuhan cukup pesat, salah satunya adalah industri batik “Rara Djonggrang”. Pesatnya produksi industri batik menimbulkan peningkatan limbah terutama dari proses pewarnaan. Parameter COD, BOD, dan TSS pada uji sampel limbah cair pewarnaan menunjukkan bahwa limbah tersebut melebihi ambang batas. Pengolahan limbah cair konvensional masih memiliki kekurangan sehingga perlu metode lain sebagai alternatif, salah satunya elektrokoagulasi. Jarak antar elektroda dan tegangan listrik merupakan faktor yang berpengaruh dalam proses elektrokoagulasi. Elektroda yang digunakan berupa plat aluminium dengan ukuran panjang 10 cm, lebar 8 cm dan tebal 0,1 cm. Proses elektrokoagulasi dilakukan dengan memvariasikan jarak antar elektroda dan tegangan listrik. Limbah Naphtolat dan Garam Diazo menggunakan variasi jarak elektroda 4 cm dan 6 cm dengan tegangan listrik 10 V dan 15 V, sedangkan campuran limbah Naphtolat dan Garam Diazo menggunakan variasi jarak elektroda 2 cm, 4 cm, dan 6 cm dengan tegangan listrik sebesar 5 V, 10 V, dan 15 V. Untuk mengetahui pengaruh jarak elektroda dan tegangan terhadap penurunan COD dan TSS limbah maka diambil sampel setiap 15 menit selama proses kemudian dianalisis, sedangkan BOD dianalisis pada awal dan akhir proses elektrokoagulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak elektroda dan tegangan memberikan pengaruh terhadap penurunan COD, BOD, dan TSS pada proses elektrokoagulasi limbah cair pewarnaan industri batik “Rara Djonggrang”. Jarak elektroda optimum pada penurunan TSS dan BOD yang optimum yaitu pada jarak 2 cm dengan penurunan TSS sebesar 85,71% dan penurunan BOD sebesar BOD 27,02 %, sedangkan pada penurunan COD yang optimum pada jarak 4 cm dengan penurunan sebesar 92,18 %. Tegangan listrik optimum memberikan pengaruh pada penurunan TSS dan COD yaitu pada 15 V, dengan penurunan TSS sebesar 85,71% dan penurunan COD sebesar 92,18 %. Penurunan BOD optimum yaitu pada tegangan listrik 10 V dengan BOD removel sebesar 27,02 %. Proses elektrokoagulasi dengan menggunakan elektroda aluminium paling sesuai digunakan untuk mengolah limbah Garam Diazol.

The Batik industry in Yogyakarta have grown rapidly, one of which the batik industry is \\"Rara Djonggrang\\". The higher activity in industrial production causes of sewage, especially on batik’s dyeing process. The parameters COD, BOD, and TSS wastewater sample test coloring in liquid sewage in industrial that includes coloring Naphtolat and Diazo Salts sewage, it is known that the sewage exceeds the threshold. The conventional method which is used for processing wastewater still has flaws so that need other methods of sewage treatment as an alternative, that is electrocoagulation method. The electrocoagulation process has influenced by the distance between the electrode and electrical voltage. The electrode using in this form is an aluminum plate with 10 cm length, 8 cm wide and 0.1 cm thick. Electrocoagulation process is done by varying the range between the electrode and electrical voltage. Naphtolat and Diazo Salts sewage are using variations of electrode range of 4 cm and 6 cm with a power supply voltage of 10 V and 15 V, whereas the mixture of sewage Naphtolat and Diazo Salt are using variations of electrode range of 2 cm, 4 cm and 6 cm with a power supply voltage of 5 V, 10 V, and 15 V. To determine the effect of range electrode and tension to the reduction of COD and TSS sewage then the samples taken every 15 minutes during the process were analyzed, while BOD was analyzed at the beginning and the end of the electrocoagulation process. The research results showed that the range of the electrodes and the voltage are give effect to the reduction in COD, BOD, and TSS in liquid sewage electrocoagulation process in staining batik industry \\"Rara Djonggrang\\". The optimum electrode range on TSS and BOD reduction in the optimum is a range of 2 cm with 85.71% of TSS decrease and 7.02% of BOD reduction, while the optimum COD reduction in a range of 4 cm with a decrease of 92.18%. The voltage give effect to decrease in TSS and COD are 15 V, with 85.71% of TSS decrease and 92.18% of COD reduction. The most optimum of BOD value is using voltage variation 10 V and a range of 6 cm. Electrocoagulation process with using aluminum electrode is the most appropriate for treating Diazol Salt sewage.

Kata Kunci : elektrokoagulasi, aluminium, jarak elektroda, tegangan, limbah pewarna batik