Bilateral Real Exchange Rates and Trade Between Indonesia and Its Major Trading Partners
John F. E. Marcus, Prof. Masayuki Okawa
2014 | Tesis | S2 Magister Ek.PembangunanStudi ini mengestimasi dampak jangka panjang dan jangka pendek nilai tukar riil pada nerace perdagangan Indonesia dengan mitra dagang utamanya dari nilai tukar riil terhadap neraca perdagangan Indonesia, untuk periode 1999Q1 - 2013Q4. Fokus utama adalah dampak dari nilai tukar riil, nilai tukar riil efektif dan volatilitas pada neraca perdagangan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada awalnya, depresiasi rupiah akan meningkatkan nilai dari setiap unit impor yang akan cenderung mengalami penurunan neraca perdagangan. Ini berarti bahwa kondisi Marshall-Lerner tidak berlaku dalam jangka panjang. Kedua, saya menemukan bahwa volatilitas nilai tukar tidak memainkan peran penting dalam menentukan neraca perdagangan bilateral Indonesia. Ketiga, dalam kasus efek J-curve, saya menemukan bahwa tidak ada pola J-curve dalam perdagangan bilateral antara Indonesia dan mitra dagang utama. Keberadaan J-curve dapat dijelaskan dengan mengacu pada kondisi Marshall-Lerner, pass-through effect, perilaku hedging dan perkembangan teknologi. Pemahaman terhadap faktor-faktor yang mendorong fluktuasi neraca perdagangan suatu negara adalah penting sebagai bahan pertimbangan perumusan kebijakan domestik dan koordinasi kebijakan internasional demi menjaga neraca perdagangan suatu negara. Pemerintah Indonesia, dalam rangka meningkatkan neraca perdagangan, tidak harus terpaku pada kebijakan nilai tukar, tetapi dapat juga fokus pada faktor-faktor lain seperti peningkatan daya saing produk dalam negeri, peningkatan kualitas, efisiensi sistem produksi, pengurangan biaya formal dan penciptaan iklim usaha yang kompetitif. Pemerintah Indonesia harus lebih memperhatikan kebijakan yang terkait dengan produksi barang impor pengganti, demi meningkatkan pendapatan domestik, yang pada akhirnya, neraca perdagangan. Kebijakan dapat mencakup industri dalam negeri. Pendekatan alternatif lainnya adalah meningkatkan kinerja ekspor dan daya saing perusahaan impor, dengan mendorong peningkatan produktivitas atau berfokus pada komoditas yang memiliki keunggulan komparatif.
This study estimated the impact of real exchange rate on the trade balances of Indonesia with its major trading partners and examined both short-run and long-run effect of real exchange rate on Indonesian trade balance, for the period from 1999Q1 to 2013Q4. The primary focus is the impact of real exchange rate, real effective exchange rate and volatility on Indonesia trade balance. The results indicate that, at first, a depreciation of rupiah increases the value of each unit of import which would tend to decrease the trade balance. This means that the Marshall-Lerner condition does not hold in the long-run. Second, I find that volatility of exchange rate does not play a significant role in determining the Indonesia bilateral trade balance. Third, in case of J-curve effect, I find that there is no J-curve pattern in the bilateral trade between Indonesia and its major trading partners. The existence of a J-curve can be explained with reference to the Marshall-Lerner condition, pass-through effects, hedging behavior and some development of technology. Understanding the factors driving fluctuation in a country���¢�¯�¿�½�¯�¿�½s trade balance is important for domestic policy consideration and international policy coordination. Indonesian government, in order to improve the balance of trade, should not focus on exchange rate policy, but should emphasize on other factors such as the competitiveness of domestic products, quality improvement, efficiency of production systems, reduction of formal charges and the creation of competitive business climate. Indonesian government should pay more attention to policies related to the production of import-substitute goods, to increase the domestic income and later, the trade balance. The policy may include domestic industry. Other alternative approaches are to increase export performance and competitiveness of import-competing firms, by encouraging the improvement of productivity or focusing on commodities that have comparative advantage.
Kata Kunci : real exchange rates, real effective exchange rates, volatility of exchange rates, trade balance, Marshall-Lerner condition, J-curve, error correction model.