Rencana Pengembangan Kampung Kauman sebagai Kampung Wisata Religi dan Sejarah
RIDWAN IKHSAN, Ratna Eka Suminar, ST., M.Sc.
2014 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAKota Yogyakarta memiliki daya tarik yang luar biasa dalam bidang pariwisata khususnya wisata di bidang sejarah dan budaya. Fenomena ini merupakan potensi dan juga masalah bagi Kota Yogyakarta. Di satu sisi, citra kota Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata sejarah dan budaya meningkatkan kontribusi PAD Kota Yogyakarta secara signifikan. Di sisi lain, fenomena ini membawa dampak buruk seperti terkikisnya adat dan budaya jawa kuno di Kota Yogyakarta ke arah modernisasi dan tumbuhnya sektor-sektor komersil yang menggrogoti sisi budaya Kota Yogyakarta. Kampung Kauman yang berada di kawasan komersial dan pariwisata pusat Kota Yogyakarta memiliki permasalahan terkait penurunan kualitas objek wisata dan sisi budaya di kampung ini. Permasalahan utama pada kawasan ini adalah semakin terbengkalainya potensi budaya yang menjadi ciri khas kawasan ini sehingga nilai adat sejarah dan budaya kawasan ini semakin tertinggal. Keberadaannya yang dekat dengan pusat kota membuat kampung Kauman maupun kawasan sekitarnya mengalami perubahan kultur yang awalnya kawasan tersebut memiliki nilai budaya tradisional untuk Kota Yogyakarta, sedikit demi sedikit kawasan tersebut berubah mengikuti perkembangan zaman akibat arus moderenisasi yang terjadi akibat budaya kapitalisme. Hal tersebut diatas yang menjadi latar belakang dilakukannya perencanaan pengembangan kampung Kauman menjadi kampung wisata religi dan sejarah. Pengembangan yang dilakukan mencakup elemen fisik dan sosial serta elemen aktifitas sebagai objek perencanaan. Elemen fisik terkonsentrasi pada penataan dan restorasi sarana dan prasarana di dalam kawasan kampung. Sedangkan elemen aktifitas mencakup aktifitas wisata bagi wisatawan.
Yogyakarta city has tremendous appeal in the field of tourism, especially in the tourist areas of history and culture. This phenomenon is a potential and also a problem for the city of Yogyakarta. On the one hand, the image of the city of Yogyakarta as a tourism destination historical and cultural city of Yogyakarta increase revenue contribution significantly. On the other hand, this phenomenon brings adverse effects such as erosion of the customs and culture of the ancient Javanese city of Yogyakarta in the direction of modernization and growth of commercial sectors menggrogoti cultural side of the city of Yogyakarta. Kauman located in the commercial and tourism center of Yogyakarta has a problem related to a decrease in the quality and cultural attractions in this village. The main problem in this area is the abandonment of cultural potential that is characteristic of this region so that the value of indigenous history and culture of this region is increasingly lagging behind. Being that close to the city center makes Kauman village and the surrounding area experienced a culture change that initially the region have traditional cultural value to the city of Yogyakarta, the area gradually changed with the times as a result of modernization currents caused by the culture of capitalism. The foregoing is the background doing village development planning Kauman be religious and historical tourist village. Development undertaken include physical and social elements as well as elements of the planning activities as objects. Physical elements concentrated on structuring and restoration of facilities and infrastructure in the village area. While elements of the activities include activities for tourists.
Kata Kunci : kampung wisata, wisata religi, wisata sejarah