PERAN PEMUDA DALAM PELESTARIAN SENI TRADISIONAL BENJANG GUNA MENINGKATKAN KETAHANAN BUDAYA DAERAH (Studi Di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Provinsi Jawa Barat)
Yaya Mulya Mantri, Prof. Dr. Kodiran, MA.
2014 | Tesis | S2 Ketahanan NasionalSeni tradisional merupakan peninggalan leluhur yang harus dilestarikan, karena memiliki peranan penting sebagai identitas bangsa yang mampu menyatukan dan menunjukkan jati diri bangsa. Benjang merupakan salah satu seni tradisional Indonesia tepatnya berada di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui peran pemuda dalam pelestarian seni tradisional Benjang, (2) mengkaji kendala-kendala yang dihadapi pemuda dalam pelestarian seni tradisional Benjang, dan (3) merumuskan implikasi dari pelestarian seni tradisional Benjang terhadap ketahanan budaya daerah. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan empat langkah: (1) observasi, (2) wawancara secara mendalam kepada pengamat seni Benjang, ketua Paguyuban Benjang, pimpinan grup Benjang Mekar Jaya, pimpinan Sanggar Seni Rengkak Katineung, dan 14 orang pemuda pelaku seni Benjang. (3) pengumpulan dokumen-dokumen. (4) pengumpulan materi audio visual. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Peran pemuda dalam pelestarian seni tradisional Benjang: pertama pemuda sebagai pewaris seni tradisional Benjang, kedua pemuda sebagai pemilik seni tradisional Benjang, ketiga pemuda sebagai pelaku seni tradisional Benjang, keempat pemuda sebagai inovator dalam seni tradisional Benjang, dan kelima pemuda sebagai edukator dalam seni tradisional Benjang (2) kendala yang dihadapi pemuda dalam pelestarian seni tradisional Benjang: pertama kekurangan dana dalam mengembangkan seni tradisional Benjang, kedua kurangnya keterlibatan pemerintah dalam pengembangan seni tradisional Benjang, ketiga tidak ada keterlibatan dari pihak akademisi dalam pengelolaan manajemen dan pengemasan pertunjukan seni tradisional Benjang, keempat kurangnya pemahaman estetika seni para seniman Benjang, dan kelima masuknya budaya asing secara masif. (3) pelestarian seni tradisional Benjang berimplikasi terhadap ketahanan budaya daerah: tumbuhnya kesadaran identitas pemuda sebagai putra / putri daerah, terjadi perubahan dalam seni tradisional Benjang tanpa menyalahi keasliannya, dan menangkal seni budaya asing yang tidak sesuai dengan seni tradisional.
Traditional art is an ancestral heritage that must be preserved, because it has an important role as a national identity of uniting and showing national identity. Benjang is one of the traditional Indonesian arts precisely located in District Ujungberung Bandung West Java. The study discusses about Benjang art traditional aimed to determine the development of the existence of Benjang art, and to determine the role of youth in Benjang to support of the existence of art in order to increase Regional Culture resilience. The study used descriptive qualitative method with four steps: (1) observations, (2) In depth interviews to critic of Benjang art, chairman of the Paguyuban Benjang, leader of group Benjang Mekar Jaya, head of Sanggar Seni Rengkak Katineung, and 14 young’s Benjang performers. (3) Collecting documents. (4) Collecting audio-visual material. The results of this study are: (1) The role of youth in the preservation of traditional arts Benjang: the first youth as the heir of traditional art Benjang, the second, the youth as the owners of traditional art Benjang, the third the youth as the perpetrators of traditional art Benjang, the fourth the youth as the innovator in the art of traditional Benjang, and the fifth the youth as the educator in the traditional arts Benjang (2) the youth faced in constraints the preservation of traditional arts Benjang: first, shortage of funds in development of traditional art of Benjang, both the lack of government involvement in the development of traditional arts Benjang, third, no participation of academics in the management and traditional art performances Benjang packaging, fourth, lack of understanding of art aesthetics the artists Benjang, and fifth, massive influx of foreign culture. (3) The implications of the resilience of regional culture are: growing awareness of youth identity of region, change the traditional art Benjang without violating its authenticity, ward of foreign art and culture that does not comply with the traditional art.
Kata Kunci : Benjang, Seni Tradisional, Ketahanan Budaya Daerah, Ujungberung, Bandung