Keunggulan komparatif dan kebijakan pemerintah terhadap komoditas jagung di Propinsi Jawa Tengah

GINTING, Sadrah, Dr.Ir. Masyhuri

2001 | Tesis | S2 Ekonomi Pertanian

Komoditas jagung merupakan salah sate komoditas pangan yang penting dalam produk pertanian nasional maupun Internasional. Permintaan jagung domestik terus meningkat sedangkan produksi domestik tidak dapat memenuhi permintaan tersebut. Ketersediaan sumberdaya domestik yang cukup banyak merupakan modal untuk pengembangan usahatani jagung, oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian penggunaan sumberdaya domestik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan komparatif dan kebijakan pemerintah terhadap Komoditas Jagung di propinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan di Propinsi Jawa Tengah dengan empat sampel kabupaten yaitu Kabupaten Grobogan, Blora, Boyolali dan Wonosari, dengan menggunakan data sekunder tahun 1999. Metode Policy Analysis Matrix (PAM) dan Tingkat Proteksi Efektif (TPE) digunakan untuk mengetahui keunggulan komparatif dan kebijakan pemerintah. Hasil Penelitian menunjukkan analisis finansial dan ekonomi menguntungkan di Propinsi Jawa Tengah. Secara finansial biaya tenaga kerja (33,26-50,56 %) merupakan biaya tertinggi dibandingkan dengan input yang lain, diikuti oleh biaya sewa tanah (18,99-35,50 %) dan input pupuk (19,03-25,36 %) Usahatani jagung di Jawa Tengah memiliki keunggulan komparatif dengan nilai agregat Domestic Resource Cost (DRC) (0,3312) sehingga layak untuk diusahakan. Kebijakan pemerintah terhadap harga output memberikan proteksi kepada produsen, sehingga harga domestik lebih mahal dibandingkan harga Internasional, sedangkan kebijakan input tidak memberikan insentif kepada produsen dengan dihapusnya subsidi pupuk. Analisis sensitivitas dan elastisitas menunjukkan bahwa nilai DRC peka terhadap harga bayangan output dan tidak peka terhadap harga bayangan pupuk, tenaga kerja dan sewa lahan. Menguatnya nilai tukar akan semakin layak untuk diusahakan dan melemahnya nilai tukar semakin tidak unggul. Melihat tingkat keuntungan finansial dan keunggulan komparatif yang cukup baik, usahatani jagung merupakan kegiatan ekonomi yang layak untuk dikembangkan.

Corn commodity is one of the food commodity that take the important role both in the national and international agriculture product. The demand into domestic corn product has been rising while the domestic production could not fulfill the increased demand. The availability of the sufficient domestic resource is an important capital for the corn agriculture business expansion purpose. The objective of the research is to examine the comparative advantages and government policy into the corn commodity in the central java province. The research had been taken on the four sample districts in the central java province; these are grobogan, blora, boyolali, and wonosari district, with the used of the 1999 secondary data. Policy Analysis Matrix (PAM) and Effective Protection Rate (EPR) had been used to examine the comparative advantages and government policy. The result of the research showed that seeing from both economical and financial analysis the corn commodity was profitable to carried out in the central java province. Financially, the cost of labor (33.26 — 50.56 %) was the highest cost compared with other input, followed by the land rent cost (18.99 - 35.50%) and fertilizer input (19.03-25.36%). With the comparative advantage and domestic resource cost (DRC) aggregate value for 0.3312, the corn agriculture business in the central java is deserves to maintain. The government policy into the output price by giving protection for the producer affect the domestic price becoming higher then the international price. On the other hand, input policy did not give incentives for the producer as the result from the elimination of the fertilizer subsidize. Sensitivity and elasticity analysis showed that DRC value was elastic into the shadow price of output and inelastic into the shadow price of fertilizer, labor, and land cost. The increases in the exchange rate will make the corn commodity becoming more deserved to undertake while the decrease in the exchange rate will reduce the comparative advantage of the product. Seeing from the good result of the financial profitability rate and the comparative advantage, corn agriculture business recommends being the economic activity that deserved to expand.

Kata Kunci : Keunggulan Komparatif, Kebijakan Pemerintah, Jagung, Comparative Advantage, Government Policy, Corn