IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBERIAN BANTUAN PERBAIKAN RUMAH MASYARAKAT PASCA BENCANA DI KABUPATEN KEBUMEN
Joko Fitra, Dr. Luthfi Muta’ali, MSP
2014 | Tesis | S2 MAGISTER MANAJEMEN BENCANAPenelitian ini mengkaji tentang implementasi pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat akibat terkena bencana. Pemerintah Dearah Kabupaten Kebumen tidak dapat meminta bantuan dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat kerena terhambat oleh syarat-syarat yang ditetapkan oleh BNPB. Pada sisi lain kemampuan yang dimiliki belum mampu menyesuaikan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh BNPB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dan dampak pemberian bantuan, serta faktorfaktor yang mempengaruhinya. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara semi terstruktur, dan studi dokumentasi. Pengambilan informan dilakukan dengan menggunakan teknik informan bertujuan. Analisis data menggunakan model analisis Miles dan Huberman yang terdiri dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kabupaten Kebumen memiliki potensi kerusakan rumah yang tinggi. Kemampuan Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam pemberian bantuan perbaikan kerusakan rumah masyarakat akibat bencana masih sangat rendah, dengan hanya membantu sebanyak 16,73 % dari total jumlah yang rusak, dan 2,91% dari total perkiraan kerugian. Pemberian bantuan melibatkan lembaga swasta dan dunia usaha, seperti BAZDA Kabupaten Kebumen dan IWAKK Lawet Mas. Dampak dari pemberian bantuan adalah 1) terbangunnya kembali rumah penerima bantuan pada kelas ekonomi atas, 2) tumbuhnya solidaritas masyarakat, 3) tidak terbangunnya kembali rumah korban bencana pada kelas ekonomi bawah, dan 4) timbulnya kesenjangan sosial. Pada akhirnya implementasi kebijakan pemberian bantuan perbaikan rumah di Kabupaten Kebumen dapat dikatakan berhasil, karena terindikasi adanya respon yang baik, dan efisien, meskipun kurang transparan dan kurang efektif. Keberhasilan pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat pasca bencana di Kabupaten Kebumen dipengaruhi oleh adanya komunikasi antar implementor maupun dengan korban bencana, disposisi yang dilakukan dengan baik, watak implementor yang peduli terhadap korban bencana, serta tidak adanya fragmentasi di tubuh implementor. Keterbatasan sumber daya merupakan faktor utama tidak efektivnya kebijakan pemberian bantuan perbaikan rumah, tetapi pada sisi lain merangsang implementor untuk membuat terobosan demi tercapainya tujuan kebijakan. Terobosan yang dilakukan adalah mencari sumber dana lain dan mencarikan dana talangan untuk korban bencana.
This research examine about the implementation of housing repair assistance in the period of post disaster. Kebumen District Local Government can not asking assistance from the Central Government or from Provincial Government because of requirements that has been set up by BNPB. On the other hand, the Local Government ability still can not comply with the regulation that has been issued by the BNPB. This research is aimed to examine the results and impact of giving assistance and also to determine the influencing factors. The approach of this study using qualitative descriptive. Collection data technique using observation, semi structure interview, and documentation study. The subject of this research is chosen with purposive approach. Data analysis using Miles and Huberman Model which consist of collecting data, reduction data, serving data and conclusion. The results of this research show that kebumen district has high potential housing damage. The ability of Kebumen District in giving assistance to repair house in the period of post disaster still in low level, where the local government only help 16.73 % from the total damaged house and 2.91 % from total lost. Housing repair assistance involved private and business sector, such as BAZDA Kebumen district and IWAKK Lawet Mas. The impacts of housing repair assistance are :1) reconstruction of housing on high class community, 2) the increasing of community solidarity 3) reconstruction of housing failed in low class community, 4) the a rising of social gap. Finally, the implementation of housing repair assistance is successful due to efficient, and good response even though it’s not effective and less transparent. The success of giving housing repair assistance in the period of post disaster in Kebumen District was influenced by the communication between implementer and disaster victim, a good disposition, the implementor characteristic who care with disaster victims, and also there is no fraction in the implementor body. The limitation of resources is the main factor contributes to the ineffectiveness of housing repair assistance policy, but on the other hand, it can stimulate the implementer make a good breakthrough in order to achieve the objective of policy. The breakthrough that has been implemented was searching another resources fund and searching bailout for disaster victim.
Kata Kunci : Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen, Kerusakan Rumah, Pemberian Bantuan.