Perilaku petani dalam pengalokasian sumber daya untuk mencapai pendapatan maksimum di Kabupaten Tabanan :: Analisis programisasi linier
ANTARA, Made, Prof.Dr. Dibyo Prabowo, MSc
2001 | Disertasi | S3 PertanianMencermati isi pasal 6 dan 54 UU. No.12l1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, petani atau masyarakat secara keseluruhan memiliki kesempatan untuk memanfaatkan lahannya sesuai dengan keinginannya untuk meningkatkan kesejahteraan. Karena ada peluang itu, petani cenderung untuk mengorbankan lahan yang beririgasi untuk kegiatan nonpertanian. Daerah Tabanan, sebagai lumbung beras bagi masyarakat Bali, mengalami alih fungsi lahan yang setiap tahun meningkat. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi dengan lahan yang semakin sempit adalah melalui Program Supra lnsus (PSI). Karena program itu bersifat top-down, maka penerapannya tidak merata di lapangan. Di samping itu, kondisi krismon mengakibatkan aktivitas petani dalam mengalokasikan sumber daya tidak optimal sehingga belum diperoleh pendapatan maksimum. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji aktivitas ekonomi rumah tangga tani di dua desa saat krismon dan sebelum krismon, (2) mengkaji alokasi optimal sumber daya rumah tangga tani di dua desa saat krismon dan sebelum krismon, dan (3) mengetahui respon dari alokasi optimal sumber daya rumah tangga tani di dua desa saat krismon dan sebelum krismon, jika terjadi perbaikan etisiensi teknis dan perubahan ekonomis dalam usahatani. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Tabanan dengan mengambil Desa Beraban dan Desa Meliling sebagai sampel. Pengambilan desa ini dilakukan secara purposlve sampling berdasarkan letak geografis Desa Beraban mencirikan desa di perkotaan sedangkan Desa Meliling termasuk desa di perdesaan. Pengambilan petani sampel dilkakukan secara stratified random sampling berdasarkan luas lahan yang diusahakan. Dari kedua desa itu, ditetapkan masing- masing 80 responden secara acak. Analisis data dilakukan dengan model programasi linier yang dibantu dengan program BLPXeB. Validasi model menggunakan interval konfidensi. Model dianggap sahih (valid) apabila semua nilai optimal masuk ke dalam interval konfidensi. Simulasi dilakukan dengan beberapa perubahan, antara lain: (1) perbaikan efisiensi teknis, (2) kombinasi antara perbaikan efisiensi teknis dengan perubahan harga input-output, dan (3) kombinasi secara serentak antara perbaikan efisiensi teknis, plafon kredit, tingkat bunga komersial, dan perubahan harga input - output. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan: (1) petani di Desa Beraban yang tergolong desa perkotaan lebih rasional dalam mengalokasikan sumber daya dari pada petani Desa Meliling yang tergolong desa perdesaan baik sebelum krismon maupun saat krismon; (2) walaupun sama-sama optimal dalam mengalokasikan sumber daya, produktivitas sumber daya yang dicapai oleh petani di Desa Beraban lebih tinggi dibandingkan dengan petani di Desa Meliling; (3) pendapatan maksimum dapat dicapai, jika dilakukan perubahan secara serentak antara perbaikan efisiensi teknis, peningkatan plafon kredit dan produksi dijual dalam bentuk beras sehingga goncangan harga input-output dapat diatasi.
Available in Fulltext
Kata Kunci : Perilaku Petani,Alokasi Sumber Daya,Pendapatan,Ekonomi Pertanian,Pendapatan Petani