Laporkan Masalah

KEMANDIRIAN DAN INTERVENSI SEBAGAI BASIS KEBERDAYAAN MASYARAKAT KAWASAN RAWA PENING

CHANDRA BHASKARA, Prof. Dr. Ir. Sudaryono, M.Eng.

2014 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Pemanfaatan ruang dewasa ini lebih difokuskan kepada paradigma pembangunan yang berpusat pada masyarakat. Masyarakat di era desentralisasi ini diposisikan bukan lagi sebagai objek melainkan sebagai subjek pembangunan. Keberdayaan dalam hal kemampuan inisiatif dan kreatifitas yang dimiliki masyarakyat merupakan sumber daya pembangunan manusia yang paling utama dan memandang kesejahteraan material dan spiritual mereka sebagai tujuan yang ingin dicapai oleh proses pembangunan. Penelitian ini berawal dari keingintahuan peneliti tentang bagaimana keberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya keruangan di kawasan Rawa Pening. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengkaji keberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya keruangan, ditinjau dari pengaruh modal sosial, kelembagaan masyarakat, dan peran kelembagaan eksternal. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskripsi kualitatif dan landasan teoritis yang digunakan adalah fenomenologi. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, keberdayaan mandiri didasari kesadaran lingkungan yang dimiliki masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya keruangan sudah terbentuk dari dulu dan merupakan warisan dari nenek moyang mereka secara turun-temurun. Sedangkan keberdayaan karena adanya intervensi dari kelembagaan eksternal baik dar pemerintah maupun swasta, turut membantu dalam peningkatan keberdayaan masyarakat di kawasan Rawa Pening. Peran pemerintah dalam hal ini adalah memberikan bantuan modal, penyuluhan dan pelatihan keterampilan. Dengan adanya intervensi dari pemerintah, diharapkan keberdayaan masyarakat dapat lebih meningkat dengan program-program pembangunan yang lebih berorientasi pada masyarakat.

Spatial utilization these day is focused on the paradigm of people centered development. People in the era of decentralization is no longer positioned as object but as the subject of development. Empowerment in terms of initiative and creativity has owned by people is the most important resource in human development and the material and spiritual welfare as an objective to be achieved by the development process. This study begins with curiosity about how the empowerment society was formed in utilizing the spatial resources in the Rawa Pening region. So, the objective of this study is to describe and analyze the empowerment society in utilizing the spatial resources, in terms of the influence of social capital, community institutional, and the role of external institutional. This study uses qualitative descriptive research method and phenomenology as the theoretical foundation. Based on the analysis, independent empowerment in utilize spatial resources to fulfill it living need is formed long ago and is a heritage from their ancestors. Empowerment because intervention from external institutional like government or other private also help to increase empowerment societies in Rawa Pening region. Government role in this sector is giving fund, counseling and training. With the intervention from government, society empowerment can be expected to increase with the people-oriented development programs.

Kata Kunci : Pemanfaatan Ruang, Keberdayaan Masyarakat, Sumber Daya Keruangan, Keberdayaan Mandiri, Keberdayaan karena Intervensi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.