Skrining Ribosome Inactivating Protein (RIP) dari Berbagai Buah serta Kajian Stabilitas dan Aktivitasnya selama Peniympanan
YULIA DAMAYANTI, Prof. Dr. Sismindari, S.U., Apt.; Dr. Rumiyati, M.Si., Apt.
2014 | Skripsi | FARMASIBerdasarkan hasil penelitian terdahulu diketahui bahwa Ribosome Inactivating Protein (RIP) mampu menghambat sintesis protein karena aktivitas N-glikosidasenya. RIP juga memiliki aktivitas sebagai antibakteri, antifungi, fotoprotektif, kemoprevensi, antikanker dan antivirus. RIP sebagian besar ditemukan pada bagian tanaman angiosperma seperti daun, biji dan buah. Skrining keberadaan RIP dengan uji aktivitas pemotongan DNA superkoil pUC19 oleh ekstrak gubal protein daging buah-buahan (EGB) dilakukan untuk mengetahui jenis tanaman yang menjadi bahan pangan di Indonesia yang mengandung RIP, sehingga masyarakat dapat memperoleh manfaat dalam pemeliharaan kesehatan serta dapat menjadikannya sebagai agen prevensi terhadap penyakit kanker. Uji stabilitas aktivitas RIP di dalam daging buah dilakukan dengan menyimpan buah yang telah dibeli pada suhu ruangan selama 3 hari. EGB yang dipreparasi (EGB-penyimpanan) selanjutnya diuji aktivitas pemotongan DNA superkoilnya. Uji sitotoksisitas RIP terhadap kultur sel kanker payudara (MCF-7) dengan metode MTT dilakukan untuk mengetahui aktivitas antikankernya. Hasil skrining keberadaan RIP pada EGB apel (Pyrus malus L.), melon (Cucumis melo L.), belimbing (Averrhoa carambola L.), sirsat (Annona muricata L.) dan waluh (Cucurbita moschata Duchesne) menunjukkan bahwa kelima sampel tersebut positif mengandung RIP karena mampu memotong DNA superkoil. Uji stabilitas RIP menunjukkan bahwa EGB-penyimpanan apel, melon dan belimbing cukup stabil karena masih dapat diamati aktivitas pemotongan DNA superkoilnya. Hasil uji sitotoksisitas RIP berupa nilai IC50 CEB belimbing 0,296 mg/mL sedangkan CEM dan CEB apel dan melon belum dapat diperoleh nilai IC50-nya.
Based on previous researches, Ribosome Inactivating Protein (RIP) has been known to be able to inhibits protein synthesis because of its N-glycosidase activity. RIP also had activity as an antibacterial, antifungi, photoprotective, chemoprevention, anticancer and antivirus agents. Most of RIP were found in leaf, seed and fruit pulp of angiosperm. Screening of RIP was determined using the supercoiled DNA (pUC19) cleavage activity of fruit pulp crude extract (FCE) to find out the presence of RIP in edible fruits in Indonesia, so the people will get the benefits for theirs health and cancers prevention. The crude extract of purchased fruit pulp which stored at room temperature for 3 days (FCE-storage) were used to study the stability of RIP activity with supercoiled DNA cleavage method. The cytotoxicity analysis of RIP using MTT method was done on breast cancer cell (MCF-7). RIP were found in fruit pulp of apple (Pyrus malus L.), muskmelon (Cucumis melo L.), starfruit (Averrhoa carambola L.), soursop (Annona muricata L.) and pumpkin (Cucurbita moschata Duchesne). The stability study showed that RIP in FCE-storage of apple, muskmelon and starfruit was stable because it able to cleaved supercoiled DNA. The IC50 of the starfruit FCE were 0,296 mg/mL, but the IC50 of the apple and muskmelon FCE were not yet available.
Kata Kunci : Ribosome Inactivating Protein (RIP), DNA superkoil pUC19, stabilitas, sitotoksisitas, sel MCF-7