KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK PADA PERTANIAN TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI MERAWU DI KABUPATEN BANJARNEGARA
Nitis Aruming F, Prof. Dr. Sudarmadji, M.Eng.Sc
2014 | Tesis | S2 Ilmu LingkunganPenggunaan lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Merawu di Kabupaten Banjarnegara didominasi oleh lahan pertanian. Jenis sayuran yang menjadi komoditas unggulan wilayah ini yaitu jagung, wortel, kubis, kentang, padi dan jenis sayuran lainnya. Pencemaran dari kegiatan pertanian menyebabkan banyak masalah lingkungan. Pemupukan yang tidak sesuai anjuran merupakan salah satu sumber pencemaran di badan sungai. Pemupukan yang berlebihan akan larut dalam air dikarenakan adanya pencucian dan limpasan air permukaan tanah. Adanya saluran irigasi dan drainase yang mengalir langsung ke badan Sungai Merawu menyebabkan kemungkinan terjadinya penurunan kualitas air sungai. Penelitian ini bertujian untuk (1) menganalisis kualitas air Sungai Merawu, (2) mengkaji penggunaan pupuk oleh petani yang berkontribusi mempengaruhi kualitas air Sungai Merawu, (3) merekomendasikan upaya strategi pengendalian pencemaran Sungai Merawu terkait penggunaan pupuk oleh petani sekitar. Kualitas Air Sungai Merawu diketahui dengan uji analisis laboratorium. Parameter yang dianalisis yaitu parameter biologi (Total Coliform), fisika (Temperatur, TSS), dan kimia (pH, Besi, Tembaga, Nitrat, Sulfat, Fosfat, dan Kalium total). Hasil Analisis dibandingkan dengan acuan baku mutu air sungai sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu Baku mutu Air PP No. 82 tahun 2001. Selanjutnya menentukan status mutu air dengan metode indeks pencemaran (IP). Penggunaan pupuk oleh petani diketahui dengan wawancara pada petani aktif pengguna pupuk di empat kecamatan yaitu Batur, Pejawaran, Wanayasa, dan Pagentan. Hasil dari penelitian ini adalah parameter yang melebihi standar baku mutu air sungai yaitu TSS, besi, tembaga, nitrat, fosfat, dan total Coliform. Status mutu air Sungai Merawu umumnya tergolong cemar ringan hingga cemar sedang dengan nilai IP dari hulu ke hilir semakin meningkat yaitu 1,18-7,62. Perilaku dan kebiasaan petani di daerah penelitian dalam penggunaan pupuk berkontribusi mempengaruhi kualitas air Sungai Merawu. Kesadaran petani dan pengawasan pemerintah yang berkelanjutan perlu ditingkatkan agar pengelolaan dan pengendalian pencemaran air Sungai Merawu dapat terwuju
Landuse of Merawu Watershed in Banjarnegara Regency is dominated by agricultural land. Vegetables known as leading commodities in this region are corn, carrot, cabbage, potato, rice, etc. Pollution from agricultural activities causes a lot of environmental problems. Fertilization that does not follow the recommendation is one of pollution causes in the river body. Excessive fertilization will dissolve in water due to surface water leaching and runoff. The presence of irrigation and drainage channels that flow directly to the river body can cause a decrease in the water quality. The objectives of this research are 1) Analyzing the water quality of Merawu River 2) Examining the use of fertilizers by farmers which gives an impact to the water quality of Merawu River 3) Recommending strategies to control pollution in Merawu River as the impact of fertilizers use by farmers. Water Quality of Merawu River was discovered by laboratory analysis. Parameters analyzed were biological parameters (total coliform), physics (temperature, TSS) and chemical (pH, Iron, Copper, Nitrate, Sulfate, Phosphate, and total Potassium). The result of the analysis was compared to the standard reference of river water quality following the applicable regulations, i.e government regulation about water quality standard no.82 in 2001. The next step used to determine the water quality status is Pollution Index Method. The use of fertilizers by the farmers was discovered by interviewing the active farmers using fertilizers in four districts, namely Batur, Pejawaran, Wanayasa, and Pagentan. The result of this study is the parameters that exceed quality standards i.e TSS, iron, copper, nitrate, phosphate, and total coliform. In general, water quality status of Merawu River can be classified as light-polluted to medium-polluted with pollution index value from upstream to downstream increases from 1.18 to 7.62. Farmers’ attitudes and behaviors in using fertilizers in study area affect the water quality of Merawu River. Farmer awareness and continuous monitoring from the government need to be improved so that management and control of Merawu River pollution can be realized.
Kata Kunci : Pemupukan, Kualitas Air, DAS