KONSTRUKSI IDENTITAS SUBKULTUR KOMUNITAS SUPORTER SEPAKBOLA: STUDI KASUS BRIGATA CURVA SUD PSS SLEMAN

ayu sinta dewi agustiani, Prof. Dr. Heru Nugroho.

2014 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan Media

Brigata Curva Sud (BCS) merupakan sebuah subkultur yang hadir dalam bentuk komunitas suporter sepakbola berformat ultras. BCS berupaya untuk mengkonstruksikan identitasnya dengan tujuan untuk mengkomunikasikan keberadaan mereka dan membedakan komunitas mereka dengan komunitas suporter lain. Di sisi lain, mereka juga melakukan berbagai perlawanan yang muncul dari hubungan kekuasaan dan subordinasi dimana kebudayaan yang mendominasi berusaha memaksakan dirinya kepada kebudayaan subordinat dengan semena-mena. Fokus kajian ini adalah pada pembentukan identitas subkultur komunitas suporter BCS dengan tujuan a) menguraikan penjelasan tentang bagaimana identitas subkultur dikonstruksikan oleh BCS, b) mendeskripsikan bagaimana identitas subkultur yang dibentuk oleh BCS dipraktekan dalam arena suporter. Kajian ini menggunakan teori identitas, subkultur dan penggemar untuk mempertajam analisa. Sementara itu, jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan metode yang digunakan yaitu wawancara dan observasi. Hasilnya, ditemukan bahwa BCS mengkonstruksikan identitas subkultur mereka lewat gaya, ruang dan tempat, serta ritual aksi. Gaya BCS berupa kaos hitam dan dandanan casual digunakan sebagai media perlawanan terhadap komersialisasi suporter, identitas dan upaya pembeda dengan komunitas lain. Di sisi lain, gaya juga dijadikan sebagai sebuah industri baru bagi BCS dengan memanfaatkan karakteristik penggemar yang senang mengkomunikasikan identitas mereka lewat konsumsi. Sementara tempat dan ruang berupa tribun selatan dan lorong tribun merupakan ruang kuasa otonom sekaligus ruang bagi suporter untuk melakukan perlawanan serta campur tangan terhadap klub dan dewan pengurusnya. Ritual aksi yang dilakukan oleh BCS berupa koreo, flare dan roll paper show, serta hand banner dan spanduk bertujuan untuk mengkomunikasikan keberadaan mereka dan sebagai bentuk perlawanan terhadap peraturan.

Brigata Curva Sud (BCS) is a subculture that exist in a Ultras form of football fans community. BCS attempted to construct its identity in order to communicate their existence and differentiate their communities with other fans community. On the other hand, they also do a various resistance that arose from relation of power and subordination, where dominating culture was trying to impose himself to subordinate cultures arbitrarily. Focus of this study is on the identity construction of the subculture community supporters of the BCS with the aims to elaborate: a) explanation of how identity is constructed by a subculture of the BCS, b) described how the subculture's identity formed by BCS is practiced in a supporter arena. This study uses theory of identity, subcultures and fans culture to sharpen analysis. Meanwhile, the type of research is case studies, using interview and observation method. As a result, it was found that the BCS construct their subculture's identity through style, space and place, as well as the ritual action. BCS’s black shirts and casual style use are considered as resistance to commercialization of media supporters, identity and making distinction with other community efforts. On the other hand, the style was also made as a new industry to BCS by utilizing characteristics of fans who love to communicate their identity through consumption. In addition, place and space in the form of south stand and hall stands is considered as an autonomous power space and also the space for supporters to take the fight as well as interfere with the club and the board of managers. Ritual actions performed by BCS include koreo, flares and roll paper show, as well as hand banner and banner aims to communicate their existence and as a form of resistance against the regulations.

Kata Kunci : identitas, subkultur, penggemar, komunitas suporter