Optimasi Komposisi Tween 80 dan PEG 400 dalam SNEDDS Ketoprofen Berdasarkan Profil Difusi serta Uji Disolusi Secara In Vitro

I KOMANG LEGIARTA, Dr. rer. nat. Ronny Martien, M.Si.

2014 | Skripsi | FARMASI

Ketoprofen merupakan obat BCS kelas II yang memiliki permeabilitas baik dan kelarutan yang rendah dalam air, sehingga ketoprofen diformulasikan dalam bentuk SNEDDS untuk memperbaiki kelarutannya. SNEDDS ketoprofen dibuat dengan komposisi VCO sebagai pembawa, Tween 80 sebagai surfaktan, dan PEG 400 sebagai kosurfaktan, kemudian dievaluasi profil difusinya untuk melihat pengaruh formulasi terhadap laju difusi ketoprofen. Komposisi Tween 80 dan PEG 400 dioptimasi menggunakan metode SLD untuk melihat pengaruhnya terhadap kecepatan difusi, dan jumlah obat terdifusi melewati usus tikus galur wistar. Uji difusi dilakukan dengan metode side by side diffusion selama 4 jam, dengan suhu inkubasi 37o�±0,5oC. Kecepatan difusi obat dianalisa menggunakan aplikasi WinSAAM. Formula optimum kemudian dievaluasi profil disolusinya pada media AGF menggunakan apparatus II (paddle) selama 2 jam, dengan suhu inkubasi 37o�±0,5oC. Berdasarkan profil difusi didapatkan bahwa proporsi Tween 80 berpengaruh meningkatkan jumlah ketoprofen terdifusi dan kecepatan difusi, sedangkan proporsi PEG 400 berpengaruh menurunkan jumlah ketoprofen terdifusi dan kecepatan difusi. Respon tertinggi diberikan pada SNEDDS ketoprofen dengan komposisi 90% Tween 80 dan 10% PEG 400, yang kemudian ditetapkan sebagai formula optimum. Formula SNEDDS optimum mampu meningkatkan disolusi ketoprofen dengan nilai DE120 sebesar 86,73%. Formula SNEDDS ketoprofen optimum mengikuti kinetika disolusi orde satu dengan kecepatan disolusi 0,099�±0,007menit-1.

Ketoprofen is a BCS class II drug which has good permeability and low solubility in water, so that ketoprofen formulated in the form SNEDDS to improve its solubility. SNEDDS ketoprofen were made to the composition of the VCO as a carrier, Tween 80 as a surfactant, and PEG 400 as cosurfactant, diffusion profiles were evaluated to see the effect on the rate of diffusion of ketoprofen formulations. Composition of Tween 80 and PEG 400 optimized using SLD method to see its effect on the speed of diffusion, and the amount of drug diffused through the intestines wistar strain rats. Diffusion test was conducted using side by side diffusion for 4 hours, the incubation temperature of 37 �± 0.5 �° C. The speed of diffusion of the drug were analyzed using WinSAAM applications. Formula optimum dissolution profiles were then evaluated at AGF media using apparatus II (paddle) for 2 h, with a temperature of 37 �± 0.5 �° C incubation. Based on diffusion profiles showed that the proportion of Tween 80 increased the amount and speed of diffusion of ketoprofen diffused, while the proportion of PEG 400 on effect of reducing the amount of ketoprofen diffused and diffusion speed. The highest response was given on SNEDDS ketoprofen with composition 90% Tween 80 and 10% PEG 400, which is then set as the optimum formula. SNEDDS optimum formula able to increase the dissolution of ketoprofen with DE120 value of 86.73%. Formula SNEDDS optimum ketoprofen dissolution followed first-order kinetics with a dissolution rate of 0.099 �± 0,007menit-1.

Kata Kunci : ketoprofen, SNEDDS, difusi, disolusi