STUDI MEKANISME HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica Val) DAN EKSTRAK MENIRAN (Phyllantus niruri Linn) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

Agil Novianto, Dr. Arief Nurrochmad, M.Si., M.Sc., Apt; Dr. Ika Puspitasari M.Si., Apt

2014 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Penggunaan parasetamol dosis toksik memicu munculnya acute liver failure (ALF) yang ditandai terjadinya nekrosis, kenaikan parameter biokimia darah (SGPT, SGOT) serta tingginya stress oksidatif. Kunyit dan meniran merupakan dua tanaman yang telah terbukti memiliki efek hepatoprotektif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mekanisme hepatoprotektif kombinasi ekstrak kunyit dan meniran. Hewan uji dibagi menjadi 8 kelompok secara acak masing-masing 5 ekor tikus. Kontrol normal diberi aquades, kontrol negatif (Parasetamol) diberi CMC Na 0,5 %, kontrol positif (Silimarin) diberi silimarin 100 mg/kg BB, kelompok kunyit diberi ekstrak kunyit dosis 100 mg/kg BB, kelompok meniran diberi ekstrak meniran dosis 200 mg/kg BB serta kombinasi I-III dengan perbandingan ekstrak kunyit dan meniran masing-masing 75:50; 50:100; dan 25:150 dalam mg/kg BB. Sediaan uji diberikan selama 7 hari. Pada hari ke-7, semua kelompok kecuali normal diinduksi parasetamol dosis tunggal 2,5 g/kg BB secara peroral 30 menit setelah pemberian sediaan uji. Aktivitas hepatoprotektif dianalisis dengan mengukur parameter biokimia darah (SGPT, SGOT, ALP, billirubin, total protein), stress oksidatif seperti gluthatione (GSH), catalase (CAT), dan lipid peroxidation (LPO) serta dilakukan pemeriksaaan histopatologi liver. Data parameter biokimia darah dan stress oksidatif dianalisis mengunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi I dan II memiliki aktivitas hepatoprotektif lebih baik dibandingkan bentuk tunggalnya dengan aktivitas optimal pada kombinasi I yaitu ekstrak kunyit dan meniran dosis 75 dan 50 mg/kg BB. Kombinasi ini dapat mencegah kerusakan liver yang diakibatkan oleh induksi parasetamol (p<0,05) ditandai dengan penurunan SGPT, SGOT, ALP, Billirubin, dan kenaikan total protein serta mampu mencegah terjadinya nekrosis. Mekanisme hepatoprotektif kombinasi ekstrak kunyit dan meniran melalui efek antioksidan, ditandai dengan menurunnya parameter stress oksidatif seperti lipid peroksidase dan meningkatkan kadar GSH serta katalase.

Paracetamol used in toxic doses of triggering acute liver failure (ALF) which marked by necrosis, increase of blood biochemical parameters (SGPT, SGOT) as well as the high oxidative stress. Curcuma domestica and Phyllanthus niruri was two plants which has been shown to have an effect hepatoprotective. This research was conducted to determine mechanism study of hepatoprotective combination of Curcuma domestica and Phyllanthus niruri extract to animals induced by paracetamol. Animals devide into 8 groups in random order of 5 each rats. Normal groups were give aquadest, negative groups (Paracetamol) were give CMC Na 0,5 %, positive goups were give silimarin with dose 100 mg/kg, Curcuma domestica groups with a dose of 100 mg/kg, Phyllanthus niruri groups with 200 mg/kg BW as well as a combination of I-III with Curcuma domestica and Phyllanthus niruri extract comparison of each of 75: 50; 50: 100; and 25: 150 mg/kg in BW. Test preparations are given for 7 days. On day 7, all groups except normal induced with paracetamol single dose2.5 g/kg for peroral 30 minutes after administering the test preparations. Hepatoprotective activity were analyzed with measure blood biochemical (SGPT, SGOT, ALP, billirubin, total proteins) and liver tissue samples used for the analysis of parameters of oxidative stress including gluthatione (GSH), catalase (CAT), and Lipid peroxidation (LPO) and also performed liver histopathology. Biochemical and stres oxidative parameters analyzed with Mann Whitney. The results showed that the combination I and II gives better hepatoprotective activity comparable with single dose with optimal combination I of Curcuma domestica and Phyllanthus niruri extract dose of 75 and 50 mg/kg. This combination can prevent liver damage caused by induction of paracetamol (p < 0.05) is characterized by decreased SGPT, SGOT, ALP, Billirubin and increase total protein) and were able to prevent the necrosis. Hepatoprotective mechanism of combination through antioxidant effects, characterized by decrease oxidative stress parameters like lipid peroxidation and increase the levels of GSH and catalase.

Kata Kunci : Kunyit, meniran, hepatoprotektif, stress oksidatif