Tradisi pemikiran intelektual Jawa :: Beberapa pemikiran tentang kesusastraan dan historiografi tradisional di Surakarta abad XVIII dan XIX
MARGANA, Sri, Prof.Dr. Djoko Suryo
2001 | Tesis | S2 SejarahRibuan halaman naskah kajian moderen tentang sejasah msyasarakat kerajaan Jawa selama periode kolonial telah dihasilKan, dan mereka itu banyak berhutang budi pada sumber-sumber Jawa, baik yang bersifat babad maupun non-babad Dari ribuan halaman itu masih sedikit yang disisihkan untuk mengungkapkan sisi penulisnya. Para sejarawan Jawa umumnya masih mengemampingkan aspek penulisan babaddan sastIaJawa lainnya sebagai bagian dari sebuah paristiwa. Kurangnya perhatian sejarawan pada sisi penulis historiografi Jawa tradisional telah mengecilkan arti peran penulis dalam peristiwa historiografi.Jika buka suatu ‘kebodohoan†barangkali hal ini merupakan "kealfaan yang serius†karena dalam historiografi yang menjadi “subyek†adalah sejarawan itu sendiri'. Studi ini membahas tentang tradisi pemikiran para intelektual Jawa tradisional tentang kesusastraan dan kesejarahan. Itelektual tradisional yang dimaksud dalam studi ini adalah mereka yang oleh sumber-sumber sejaman disebut sebagai pujangga istana. Pembahasan akan difokuskan pada dua hal pokok. Pertama kajian biografis terhadap para pujangga istana beserta persoalan psikologis, sosial, kultural dan politik yang melingkupinya selama periode abad ke delapan belas dan sembilan belas di Surakarta. Kedua analisis terhadap pemikiran-pemikiranyang dikemukakan dalam karya-karya mereka, baik untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa sejaman maupunmenjelaskan jati diri dan pandangan hidup pujangga yang bersangkutan. Sebagai penajaman analisis diberikan pula tanggapan atas beberapa analisis kontemporer tentang pemikiran mereka yang relevan dengan topik kesejarahan. Dua konsep utama yang menjadi kerangka pemahaman studi ini adalah konsep "tradisi dan intelektual". Konsep tradisi atau dalam bahasa ingris tradition dalam studi ini akan mengacu kepada pengertian seperti yang definisikan dalam Cassell's English Dictionary, yaitu peristiwa pendapat, praktek dan kebiasaan dari nenek moyangkepada anak cucu khususnya melalui komunikasi lisan. Dalam kamus yang sama "intelektual" atau "intellectual" memiliki pengertian sesuatu yang berhubungan atau ditunjukan dalam pemikiran. Dengan demikian pengertian pokok yang hendak dicakup dalam studi ini adalah suatu gambaran tentang proses pewarisan pendapat dan praktek atau kebiasaan yang dimiliki oleh para intelektual(pujangga) Jawa kepada para penerusnya yang berkaitan dengan kreatifitas kesusastraan pada umumnya dan penulis sejarah pada khususnya, selama abad ke delapan belas dan sembilan belas. Sumber-sumber yang dipakai lebih banyak berupa mentifact, baik yang berbentuk tradisi lisan maupun tertulis. Ada dua sumber utama yang akan dipakaidalam kajian ini, yaitu berupa teks-teks sastra Jawa yang bersifat sejarah seperti babad maupun non babad yang memiliki kaitan dengan peristiwa sejarah sejaman. Kedua sumber-sumber lain sejenis yang memiliki kaitan dengan sumber-sumber pertama
Thousands of manuscripts of modern historical studies on the society of Javanese Principalities in colonial period has been produced, and most of them are in debt to the Javanese sources, booth in babad as well as non-babad version. From those massive volumes, only views of their passages are provided to discover the biographical aspect of the writer of Javanese babad and other Javanese literatwe, as the apart of the historical event. The lack of attentions to the aspect of writer of Javanese traditional historiography being regarded as the reducing of the role of author within the historiographical events. If it cannot be judged as mistaking, probably, it is a serious inattentive, because in the historiography one who take the role as a subject of study is the historian himself. This study aimed to analysis the tradition of the traditional Javanese intellectual ideas on literature and history. The traditional Javanese intellectual is refers to the individual and group, which is in the Javanese sources so-called “pujangga†(court poet). The analysis focuses on the two main aspects. Firstly, biographical overview and the psychological, social, cultural and political aspects which had influenced pujangga’s life, during the period of eighteenth and nineteenth center,.. Secondly, the analysis on the pujangga’s ideas reflected within his works, both some certain historical events closed to the pujangga’s age, and the identity or the story around the pujangga ‘s life and ideas. To get a deeper knowledge the study gives response to some contemporary analysis on the Javanese intellectual thinking, which is relevant to the historical aspect. The two main concepts being used as the framework of this study are the concepts of “tradition†and “intellectualâ€. The term of “tradition†refers to the definition given by Cassell’s English Dictionary: “the handing down of opinion, practice, custom from ancestors to posterity especially by oral communication†Within the same dictionary, the term of “intellectual†meant “relating to or performed by intellectâ€; such as mental, rational and scholarly. Hence, the conceptual framework covers in this study is a description concerning the process of inheritance of ideas and practice of Javanese intellectuals from one to another generation with regards to literature creativity in general and historical writing in particular, during the period of eighteenth and nineteenth century. The sources used in this study mad!- are those in ?nen.t$&, both in the sort of oral and writing tradition. There are two main sources used in this study, firstly Javanese literature texts, both babad and non-babad versions which have close relation with the historical events. secondly, the similar sources, which has corelation with the first mentioned.
Kata Kunci : Sejarah Indonesia,Surakarta Abad 18 dan 19,Kesusasteraan dan Historiografi Tradisional