KENDALA PENGEMBANGAN WEB-BASED PARTICIPATION DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DI KOTA YOGYAKARTA

ALDI RIZAL PRASETYA, Puguh Prasetyo Utamo, SIP, MPA

2014 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya memberikan fasilitas web-based participation melalui website Pemerintah Kota Yogyakarta (http://jogjakota.go.id) dan website Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK) (http://upik.jogjakota.go.id), namun tidak mampu berkembang secara optimal akibat fasilitas partisipasi pada website yang tidak banyak digunakan oleh masyarakat, termasuk oleh masyarakat yang tidak memiliki hambatan akses terhadap internet. Penelitian ini bertujuan untuk mengurai kendala yang melatarbelakangi tidak berkembangnya web-based participation oleh masyarakat yang tidak memiliki hambatan akses terhadap internet di Kota Yogyakarta. Kendala web-based participation tersebut akan dijelaskan melalui aspek fitur saluran website, promosi website yang dilakukan pemerintah, dan kualitas website dari segi kebergunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi, dengan menggunakan metode Sequential Explanatory, yaitu desain penelitian kombinasi yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif secara berurutan. Pengumpulan data pada metode kuantitatif dilakukan melalui survey terhadap responden yang memenuhi kriteria, untuk kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data secara kualitatif melalui wawancara terhadap responden dan informan, studi pustaka terhadap dokumen terkait sekaligus melakukan observasi pada fasilitas partisipasi di website Pemerintah Kota Yogyakarta dan website Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK). Data kemudian dianalisis berdasarkan tahapannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa fitur saluran website tidak diminati masyarakat akibat tidak adanya tanggapan secara langsung ketika masyarakat menyampaikan aspirasi melalui website, disamping itu fitur partisipasi website dianggap tidak stabil dan tidak praktis digunakan. Promosi website tidak optimal dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta karena tidak menggunakan media promosi yang beragam dan tidak dilakukan secara berkesinambungan. Di sisi lain kualitas website dari segi kualitas interaksi tidak memadai akibat buruknya tata kelola penanganan pesan yang disampaikan masyarakat melalui website. Masalah pada ketiga aspek tersebut mengindikasikan komitmen pemerintah Kota Yogyakarta yang lemah untuk mewujudkan fasilitas partisipasi memadai sebagai modal masukan bagi pemerintah dalam pengambilan keputusan sehingga aspirasi yang disampaikan tidak berpengaruh signifikan terhadap perbaikan pelayanan publik.

The Government of Yogyakarta City seeks to provide a web-based participation facility through Yogyakarta City�s official website (http://jogjakota.go.id) and Information & Complaints Service Unit�s website (http://upik.jogjakota.go.id), but in fact it is not increase the public participation effectively due to lack of the use of this facilities, including by people who do not have internet access barriers. This study aims to explain why web based participation did not reached by the people who do not have internet access barriers in the city of Yogyakarta. Web-based participation problems will be explained by aspects of the website channel's features, website promotion by the government, and the quality of the website in terms of usability, information quality, and the quality of the interaction, by using the Sequential Explanatory method. It is the research design that incorporates a combination of quantitative and qualitative methods sequentially. The data collection in quantitative methods is done through a survey of respondents who met the criteria, and then proceed with the collection of qualitative data through interviews with respondents and informants, literature study to related documents and observe the participation facilities in Yogyakarta City Government�s website and the Information and Complaints Service Unit�s Website. The results showed that the people do not interest using the website channel features due to lack of direct response from the government, in addition the website features are unstable and do not practically use. The website promotions are not optimal because it does not use mixed media campaign and not done on an ongoing basis. On the other hand the quality of the website in terms of quality interactions are inadequate due to poor governance handling of messages received from the public through the website. It's indicates the lack of government commitment to create adequate participations facilities as a capital input for the government in the decision-making so that the aspirations articulated no significant effect on the improvement of public services.

Kata Kunci : eParticipation, Website, UPIK, Pemerintah Kota Yogyakarta