BOBOT PENGARUH MEROKOK TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN SKIZOFRENIA YANG DIRAWAT INAP DI RSJ PROF SOEROYO MAGELANG
Widea Rossi Desvita, dr. Ronny Tri Wirasto, SpKJ.
2014 | Tesis | S2 PsikiatriSkizofrenia merupakan gangguan jiwa yang paling sulit ditangani dan paling menimbulkan kerusakan. Komorbiditas yang paling sering ditemukan pada skizofrenia adalah kebiasaan merokok dan sindrom metabolik, khususnya hiperlipidemia. Nikotin dalam rokok mempunyai efek “antipsikotik†yang dapat menenangkan pasien, namun secara umum merokok berhubungan dengan kualitas hidup yang buruk, timbulnya berbagai sindrom metabolik, dan angka mortalitas yang tinggi. Hiperlipidemia pada skizofrenia bisa timbul akibat penggunaan antipsikotik, khususnya antipsikotik atipikal, dan kebiasaan merokok berpotensi meningkatkan resiko ini. Penelitian ini bertujuan untuk adalah mengetahui bobot pengaruh merokok terhadap kadar trigliserida pada pasien skizofrenia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional study dan bersifat deskriptif analitik. Sampel penelitian adalah 121 orang pasien skizofrenia di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Data penelitian diambil pada bulan Januari 2014 dengan instrumen penelitian instrument sosiodemografi, kuesioner tentang perilaku merokok, dan pemeriksaan laboratorium untuk profil lipid. Hasil penelitian menunjukkan adanya jumlah rokok yang dihisap setiap hari berhubungan dengan peningkatan kadar trigliserida pada pasien skizofrenia. Hasil analisa bivariat maupun multivariat menunjukkan bahwa resiko hipertrigliseridemia meningkat pada mereka yang merokok lebih dari 20 batang per hari. Merokok dan penggunaan antipsikotik merupakan faktor resiko terjadinya gangguan profil lipid. Keterbatasan pada penelitian ini adalah tidak bisa mengetahui penyebab gangguan kadar trigliserida pada pasien skizofrenia karena desain penelitian yg digunakan adalah cross sectional. Populasi sampel hanya pada pasien skizofrenia yang merokok tidak ada pembanding populasi normal merokok atau skizofrenia tidak merokok. Tidak dilakukan analisa pengaruh antipsikotik yang diterima oleh sampel
Schizophrenia is one of the most difficult mental disorders to treat and case severe damages. The most frequent comorbidities found in schizophrenia are smoking and metabolic syndrome, particularly hyperlipidemia. Nicotine in cigarettes possess “antipsychotic†effect that can reduce the psychotic symptoms, but smoking is also associated with poor quality of life, the occurrence of metabolic syndrome, and higher mortality rate in schizophrenia. Hyperlipidemia in schizophrenia is mostly due to the use of antipsychotic, especially second generation antipsychotic, and smoking has the potential to worsen it. This study aimed to assess the effect of smoking on the occurrence of hyperlipidemia in schizophrenic patients. This study is a quantitative study with a cross sectional design. The study subjects are 120 schizophrenic patients from RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. The data collection will be done in January 2014 with the study instruments consist of sociodemographic instrument, questionnaire for smoking habits, and laboratorium examination for lipid status. Our results showed that the number of cigarettes smoked everyday was associated with the increase of triglyceride levels in schizophrenic patient. Bivariate and multivariate analyses showed that schizophrenic patients who smoke more than 20 cigarettes per day have higher risk of developing hypertriglyceridemia. Our study showed that smoking is a risk factor for lipid profile disorders in schizophrenia. The limitation of this study is that we cannot determine causative correlation between smoking and hypertriglyceridemiadue to the cross sectional design employed in our study. Our study only examineschizophrenicpatients who smoke and didnot use any control group as comparison. We also did not analyze the impact of antipsychotic treatment asconfounding factor in this study
Kata Kunci : Skizofrenia – merokok – hiperlipidemia – trigliserida – LDL