Laporkan Masalah

pengaruh zat aditif terhadap sifat fisik dan mekanik beton resin polimer

MUSTAFA RAYHAN, Ashar Saputra ST., MT., Ph.D.

2014 | Skripsi | TEKNIK SIPIL

Indonesia merupakan negara dengan sebagian besar wilayahnya berada pada jalur lempeng tektonik yang menyebabkan indonesia sering terjadi gempa bumi. Gempa bumi yang terjadi mengakibatkan banyak korban jiwa, kerusakan struktur dan infrastruktur. Bangunan yang mengalami kerusakan struktur perlu dilakukan perbaikan sesegera mungkin untuk mengembalikan kekuatan struktur seperti semula. Pada kondisi tersebut dibutuhkan metode yang tepat untuk mengatasinya. Penggunaan resin sebagai pengganti semen dan air dalam pembuatan beton diharapkan dapat menjadi salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini dilakukan sebagai lanjutan dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai beton resin dengan menggunakan beberapa zat tambah seperti fly ash dan ter yang bertujuan untuk meningkatkan performa beton resin dalam hal kekuatan dan kemudahan pengerjaan. Penelitian ini menggunakan 2 variasi resin yaitu 10%; 15% dan 3 variasi ter tiap variasi resin yaitu 0%; 0,2%; 0,4%. Fly ash yang digunakan adalah sebanyak 10% tiap variasi ter. Beberapa pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu uji kuat tekan, uji daya serap air, pemeriksaan berat isi, dan uji ikatan awal. Nilai kuat tekan beton dengan variasi resin 10% dan variasi ter 0%; 0,2%; dan 0,4% berturut-turut adalah 15,40 MPa; 12,26 MPa; dan 11,27 MPa. Pada variasi resin 15% dan variasi ter 0%; 0,2%; dan 0,4% nilai kuat tekannya berturut-turut adalah 57,34 MPa; 52,71 MPa; dan 45,56 MPa. Hasil ini membuktikan bahwa semakin banyak kandungan ter pada beton resin maka semakin rendah kekuatan tekannya. Meskipun demikian, penambahan ter pada campuran meningkatkan kemudahan dari segi pembuatannya. Hal ini mungkin terjadi karena penambahan ter yang berhasil memperlambat pengerasan resin memberikan efek penundaan pada pengerasan beton sehingga pada saat dilakukan pengadukan terasa lebih ringan dan mudah.

Indonesia is a country with a large part is on the path of tectonic plates that cause frequent earthquakes. The earthquake that occurred resulted in many casualties, damage to structures and infrastructure. Buildings that damaged structures need to be repaired as soon as possible to restore the strength of the structure as before. In these conditions, it takes the right method to solve it. The use of resins as a substitute for cement and water in concrete is expected to be one right solution to resolve the issue. This study was conducted as a continuation of previous studies on the resin concrete using some substances added services such as fly ash and tar which aims to improve the performance of the resin concrete in terms of strength and workability. There are two variations of resin as 10%; 15% and three variations of tar for each variation of resin as 0%; 0.2%; 0.4%. The used of fly ash is 10% for each variation of tar. Some tests in this study were compressive strength test, water absorption test, unit weight check, and the initial bond test. The compressive strength of concrete with 10% resin and variation of tar 0%; 0.2%; 0.4%, in a row was 15.40 MPa; 12.26 MPa; and 11.27 MPa. in concrete with 15% resin and variation of tar 0%; 0.2%; and 0.4% compressive strength value in a row was 57.34 MPa; 52.71 MPa; and 45.56 MPa. This result proves that more content of tar can decrease compressive strength on resin concrete. Nevertheless, the addition of tar can increase the workability of resin concrete. This may occur because the addition of tar that successfully retard the hardening of resin, make a delay effect on the hardening of concrete, so that when mixing process, it feels lighter and easier.

Kata Kunci : Kata kunci: uji ikatan, beton polimer, workability


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.