INTERPRETASI STRUKTUR KERAK DAN MANTEL ATAS DI BAWAH PROVINSI BENGKULU MENGGUNAKAN TOMOGRAFI SEISMIK WAKTU TUNDA
Ade Stepani Sudiyant, Prof. Dr. Sismanto, M.Si.
2014 | Tesis | S2 Ilmu FisikaBengkulu merupakan salah satu provinsi di bagian selatan Sumatra yang struktur geologinya dipengaruhi oleh peningkatan aktifitas tektonik. Hal ini ditandai adanya keaktifan gempa akibat sesar dan gunungapi yang aktifserta keberadaan slab subduksi di sepanjang pantai baratnya. Tomografi seismik merupakan metode yang digunakan untuk mencitrakan struktur bawah permukaan. Dengan menggunakan program LOTOS-12 dan masukan data dari gelombang seismik, Interpretasikan struktur bawah permukaan berdasarkan variasi kecepatan gelombang P dan Gelombang S diperoleh hasil bahwa kecepatan anomali negatif berasal dari Pegunungan Bukit Barisan. Anomali negatif terendah berada di bawah gunung api aktif dengan deviasi kecepatan -5% (Vp = 7.35 km/s dan Vs = 4.19 km/s) dan ditemukan keberadaan partialmelting berada pada kedalaman 110-130 km. Anomali negatif dengan kecepatan rendah diduga merupakan peningkatan fluida dan pelelehan dari slab subduksi disebabkan fase transisi. Berdasarkan hasil inversi didapatkan juga adanya peningkatan kecepatan dari kedalaman 25 km menuju 35 km yang diduga merupakan zona transisi kerak menuju mantel atas karena adanyamohorovisic.
Bengkulu is one of Province in the southern of Sumatra which is its geological structure influenced by increasing of tectonic activities. It is noted by active earthquake due to fault and volcanoes activities and also subduction zone existance along west coast. Seismic Tomography method is used to delineatethe subsurface stucture. Using LOTOS-12 program and data inputfrom seismic wave. The interpretation of subsurface based on the P-wave and S- wave velocity variation is got to resulted negative velocity anomaly from Bukit Barisan Mountain. The lowest negative anomaly is beneath volcanoes with the deviation velocity is-5 % (Vp = 7.35 km/s dan Vs = 4.19 km/s) and it is found partial melting existance in 110-130 km depth. The negative anomaly with low velocity is estimated as fluids and subduction slub melting. From inversion processing is got velocity increasing from 25 to 35 km depth which is estimated as transition zona from crust to upper mantle noted by mohorovisic discontinuitiy.
Kata Kunci : Bengkulu,Tomografi Seismik, LOTOS-12, Mohorovisic