PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA UNIT LABORATORIUM TEKNIK SEPEDA MOTOR SMKN 2 KOTA PALEMBANG
DESHEILA ANDARINI, DR. Ir. Widodo Hariyono, A.Md., M.Kes.
2014 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan KerjaLatar Belakang: Dalam penyelenggaraan pendidikan di SMK terdapat program Praktik Kerja yang rentan menyebabkan kecelakaan. Kecenderungan pendidikan kejuruan dan teknologi dewasa ini sudah bergeser menjadi pabrik kecil di lingkungan sekolah untuk praktik siswa. SMKN 2 Palembang merupakan sekolah model Community College yang dicanangkan sebagai sekolah unggulan dan baru mendapat bantuan peralatan pada Lab TSM dan TPM. Belum pernah dilakukan penilaian risiko keselamatan dan kesehatan kerja dan belum dimilikinya sistem dalam mengelola bahaya di unit lab. dapat berpotensi dalam menyebabkan kecelakaan kerja sehingga perlu dilakukan penilaian risiko. Tujuan: Untuk melaksanakan penilaian risiko keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium TSM dan TPM Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Palembang Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan rancangan penelitian dalam bentuk studi kasus. Subjek penelitian terdiri atas tiga informan kunci dan lima orang informan. Informasi diperoleh dengan laporan hasil pengamatan, literatur, wawancara mendalam, walk through survey, risk management worksheet, dan hazard checklist. Hasil Penelitian: Hasil menunjukkan bahwa dalam identifikasi bahaya dan penilaian risiko di unit SMKN 2 Palembang dibagi atas unit Teknik Sepeda Motor dan Teknik Permesinan. Adapun bahaya yang teridentifikasi diantaranya adalah terjepit, kebakaran, kebisingan, gas CO, panas, terpeleset, tersengat arus listrik, debu dan asap, tertimpa alat, fatigue, mengangkat beban berat, human error, serbuk asbes, minyak pelumas bekas, chlorinated hydrocarbon dan H2SO4. Kesimpulan: Pada identifikasi potensi bahaya, teridentifikasi 41 hazard. Hasil penilaian risiko K3 menunjukkan bahwa risiko terbanyak pada kategori acceptable risk dan risiko tertinggi pada kategori significant risk. Pada tahap evaluasi risiko, hasil pengukuran kebisingan menunjukkan nilai di atas NAB. Tindakan pengendalian bahaya untuk risiko tertinggi adalah dengan melakukan kegiatan pengawasan secara rutin, mengingatkan siswa sebelum kerja praktek dengan safety talk rutin dan menyediakan alat pelindung diri yang memadai bagi para guru dan siswa.
Background:, There is a work practice programme that can cause accidents in the Vocational School. The tendency of vocational education and technology today has shifted into a small factory in a school environment for students to practice. SMKN 2 Palembang is a school with Community College model which is proclaimed as one of the excellent school and have new equipment assistance in Lab TSM and TPM . Risk assessment of occupational health and safety is never conducted and they have no system in managing hazard in lab unit which could potentially cause an accident in the work, so it’s important for conducting risk assessments. Objective: To perform an occupational health and safety risk assessments in TSM and TPM unit of SMKN 2 Palembang Method: This research was a qualitative study with semi quantitative risk assessment analysis and research design in the form of case studies ( case study ). Research subjects were three key informant and five informant . Information obtained by observation, literature, in-depth interviews, walk- through survey, risk management worksheet, and hazard checklist. Result: The result showed that hazard identification and risk assessment in SMKN 2 Palembang were divided on Motorcycles Technical Unit and Machine Techniques Unit. Some of identified hazard were bruised, fire, noise, CO, heat , slip, electric shock, dust and smoke, struck down tool, fatigue, weight lifting, human error , asbestos powder, used oil, chlorinated hydrocarbon and H2SO4. Conclusion:, There were 41 hazard from hazard identification. Risk assessment showed that the most risk was in acceptable category, and the highest risk was in significant category. Risk evaluation showed that noise measurement result was above threshold value. Control activities for the highest risk were by routine supervision, safety talk, and personal protective equipment for teacher and student.
Kata Kunci : Penilaian Risiko, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, SMK