Laporkan Masalah

EVALUASI KONSERVASI BANGUNAN UTAMA STASIUN MAGUWO LAMA (KALONGAN)

RADIKA MOMOT MILUHUR, Drs. Musadad, M.Hum

2014 | Skripsi | ARKEOLOGI

Penelitian skripsi membahas tentang evaluasi terhadap proses konservasi yang sudah dilakukan oleh PT. KAI terhadap bangunan utama Stasiun Maguwo Lama (Kalongan) pada tahun 2011. Penelitian ini didasari pada argumen akan masih sedikitnya kajian tentang evaluasi sebuah proses konservasi terhadap sebuah bangunan yang sudah dijadikan sebagai Cagar Budaya. Suatu kajian evalusi sebuah konservasi sangat penting untuk dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses yang dilakukan serta apa saja imbas yang yang muncul pada cagar budaya itu sendiri. Stasiun Maguwo Lama (Kalongan) mulai beroperasi seiring beroperasinya jalan rel rute Klaten - Lempuyangan (30 km) pada tahun 1872 oleh perusahaan kereta api swasta NIS (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij). Jalan rel tersebut merupakan bagian dari jalur kereta api rute Solo � Yogyakarta (Vorstenlanden) yang dibangun oleh NIS. Dlama khasanah perkeretaapian Indonesia, stasiun ini adalah stasiun kelas C. Stasiun ini memiliki bagian-bagian bangunan yang cukup lengkap, mulai dari gudang penyimpanan stasiun sampai dengan gudang penyimpanan pupuk milik Perusahaan pupuk Sriwijaya. Proses konservasi yang dilakukan terhadapa bangunan utama adalah penggantian warna cat dinding stasiun, penghilangan kuncung yang terletak di sebelah selatan bangunan utama stasiun, dan pemberian pagar pembatas di sekeliling bangunan utama stasiun. Penulisan skripsi ini lebih berfokus dalam mengevaluasi proses yang dilakukan, dan disesuaikan dengan Undang-undang Cagar Budaya No. 11 Tahun 2010.

Research thesis discusses about the evaluation of the conservation process that has been carried out by PT. KAI is the major building Maguwo Old Station (Kalongan) in 2011. Research based on the argument would still at least a process evaluation study on the conservation of a building that has been used as a heritage. An evaluation of a conservation assessment is very important to be done to find out how the process is done and what the impact of that which appears on the heritage itself. Maguwo Old Station (Kalongan) began operations as the operation of the railway Klaten - Lempuyangan (30 km) in 1872 by a private railway company NIS (Nederlandsch Indische Maatschappij Spoorweg). The rail road is part of the railway line Solo - Yogyakarta (Vorstenlanden) built by the NIS. Indonesian railway Dlama repertoire, this station is the station of class C. This station has the building parts are quite comprehensive, ranging from the station to the storage shed storage shed owned fertilizer company Sriwijaya fertilizer. The process of conservation is the main building of the wall paint color replacement station, removal of the crest located south of the main station building, and the provision of fencing around the main station building. This thesis is more focused on evaluating the process undertaken, and adapted to the Heritage Act No.. 11 Years of 2010.

Kata Kunci : evaluasi, konservasi, bangunan cagar budaya, undang-undang


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.