Interpretasi Geologi dan Sistem Panasbumi Gunung Rajabasa Lampung Selatan Berdasarkan Integrasi Citra ASTER, DEM, Survei Magnetik dan Data Geologi Permukaan
I GEDE BOY DARMAWAN, Dr. Lucas Donny Setijadji, S.T., M.Sc.
2014 | Tesis | S2 Teknik GeologiKeberadaan manifestasi panasbumi di Gunung Rajabasa yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan menandakan adanya potensi energi panasbumi di daerah ini. Penelitian mengenai kondisi geologi dan sistem panasbumi di Gunung Rajabasa telah dilakukan dengan mengintegrasikan citra ASTER, DEM, data magnetik dan data geologi permukaan. Pengolahan citra ASTER menggunakan metode defoliant untuk mendeteksi mineral alterasi permukaan, sedangkan ASTERDEM untuk menganalisis kelurusan dan batas litologi. Pemodelan 3D anomali magnetik lokal untuk mendapatkan suseptibilitas magnetik bawah permukaan, sedangkan analisis petrografi dan XRD digunakan untuk mengkonfirmasi satuan batuan dan tipe alterasi yang dihasilkan. Hasil interpretasi dan pengolahan data menunjukkan bahwa Gunung Rajabasa didominasi oleh satuan lava andesit dan piroklastik dengan sistem panasbumi gunungapi strato. Struktur di daerah penelitian dikontrol oleh sesar utama dengan arah baratlaut-tenggara yang merupakan bagian dari sistem Sesar Sumatera. Sumber panas berasal dari magma sisa gunungapi dengan kedalaman reservoar ±1000 meter dari permukaan dan suhu ±220°C yang terletak di kaki gunung bagian selatan. Keberadaan gunungapi monogenetik di sekitar kaki gunung diperkirakan sebagai penyebab alterasi permukaan yang terdeteksi sebagian besar bersifat asam seperti alunit, kristobalit dan kaolinit. Sementara alterasi smektit yang berasosiasi dengan kristobalit bersifat asam lemah.
The existence of geothermal manifestations in Mount Rajabasa located in South Lampung regency indicate a potential for geothermal energy in this area. Study on the geological conditions and the geothermal system at Mount Rajabasa has been done by integrating the ASTER image, DEM, magnetic and surface geological data. ASTER image processing by defoliant method to detect surface alteration minerals, while ASTERDEM to analyze lineaments and lithological boundaries. 3D modeling of local magnetic anomalies to obtain the magnetic susceptibility below the surface, while the petrographic and XRD analysis are used to confirm lithologies and alteration types are generated. The interpretation and processing data results showed that Mount Rajabasa dominated by andesite lava and pyroclastic units with strato volcano geothermal system. Structures in the study area is controlled by major faults with northwestsoutheast direction, which is part of the Sumatra Fault system. The heat source comes from volcano residual magma with a reservoir depth of ± 1000 meters from surface and temperature of ± 220°C, which is located in the foothills of the southern part. The existence of monogenetic volcanoes around the foot of the mountain are expected to cause surface alteration were detected mostly acidic such as alunite, cristobalite and kaolinite. While smectite alteration associated with cristobalite is weakly acidic.
Kata Kunci : panasbumi, magnetik, alterasi