Analisis Perbandingan Dampak Kebijakan Loan To Value Terhadap Kinerja Keuangan Bank: Studi Kasus Empat Bank Umum di Provinsi Riau
Mohamad Abdul Majid Ikram, Dr. Hardo Basuki, M.Soc.Sc., CSA.
2014 | Tesis | S2 Magister ManajemenBank merupakan pilar dari perekonomian negara karena memiliki fungsi sebagai lembaga yang memberikan jasa keuangan bagi seluruh pelaku ekonomi, salah satunya menyalurkan kredit. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyalur kredit bank wajib memperhatikan prinsip kehati-hatian, oleh karenanya kontrol Bank Indonesia sangat diperlukan. Perkembangan kredit perbankan di Indonesia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir cenderung meningkat, khususnya kredit kepemilikan rumah dan kendaraan bermotor (KPR dan KKB). Mengaca pada kasus subprime mortgage di Amerika Serikat, pesatnya KPR dan KKB perlu diredam menyangkut potensi kenaikan risiko gagal kredit melalui kebijakan LTV. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis terhadap perbandingan kinerja keuangan bank pada saat sebelum diterapkannya kebijakan LTV dan sesudah penerapan kebijakan tersebut. Perbandingan dilakukan terhadap empat Bank Umum yang memiliki eksposur KPR dan KKB yang besar di provinsi Riau. Dugaan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan risiko kredit yang berdampak terhadap pendapatan bunga dan kinerja bank. Oleh karenanya, bank harus memiliki strategi yang tepat dalam mengantisipasi kebijakan Bank Indonesia mengingat kebijakan tersebut berdampak terhadap bank. Metodologi yang dipergunakan dalam melakukan analisis adalah metode studi komparasi kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa kebijakan LTV secara signifikan telah mengerem ekspansi KPR dan KKB. Dampak temuan lanjutan adalah kenaikan non performing loan, yang menunjukkan bahwa KPR yang existing mengandung risiko. Meningkatnya rasio non performing loan berdampak pada kehilangan potensi pendapatan bunga dan menurunnya kinerja bank.
Bank has a main position in economic which become funding intermediation. One of the main functions of the bank is as borrowing supplier. Bank Indonesia as banking regulator makes sure that bank can minimize credit risk. During 4 years, consumption credit always grows above total credit growth which contributed from property and vehicle credit. Bank Indonesia has learnt from subprime mortgage experience that the acceleration of property credit could increase the credit risk. This research examines the impact of loan to value policy to a possibility credit risk for the bank. Bank Indonesia through this policy will decelerate the property credit expansion. Banks faces the impact that their interest-based income reduced and their performance decreasing. The analysis shows that property risk contains credit risk as shown as the escalating of non-performing loan ratio. So, potential interest-based income and financial performance diminish.
Kata Kunci : kebijakan LTV, non performing loan, kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, risiko kredit