Laporkan Masalah

Analisis Stabilitas Struktur Pendopo Joglo Terhadap Beban Gempa

AHMAD ANSHORY, Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D

2014 | Skripsi | TEKNIK SIPIL

Perkembangan arsitektur di Pulau Jawa telah dimulai dalam jangka waktu yang sangat lama. Proses perencanaan dan perancangan struktur bangunan tradisional Jawa mengacu pada aturan-aturan yang tertulis dalam beberapa naskah kuno. Pulau Jawa sendiri terletak di kawasan Cincin Api Pasifik yang merupakan daerah rawan gempa. Kondisi ini telah membawa sebuah alasan untuk mengetahui stabilitas struktur bangunan tradisional Jawa khususnya pendopo Joglo terhadap beban gempa. Analisis stabilitas struktur dilakukan dengan memodelkan struktur pendopo Joglo pada perangkat lunak SAP2000 untuk mendapatkan gaya-gaya dalam yang bekerja pada struktur. Langkah berikutnya adalah dengan menganalisis masing-masing komponen struktur berdasarkan persyaratan perencanaan konstruksi kayu sesuai dengan SNI-5 2002 tentang Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu. Analisis terhadap tegangan yang terjadi dilakukan baik pada batang maupun pada sambungan. Hasil analisis menunjukkan bahwa komponen-komponen struktur pada pendopo Joglo memenuhi persyaratan perencanaan konstruksi kayu. Hal ini dibuktikan dengan nilai rasio tegangan pada batang maupun sambungan terhadap kapasitas dukungnya tidak melebihi angka 1,00. Analisis tidak memperhitungkan pengaruh waktu pada material kayu. Komponen struktur paling kritis dengan rasio tegangan mendekati 1,00 adalah tiang utama di bagian tengah, dengan nilai 0,814 pada bagian batang dan 0,912 pada bagian sambungan. Untuk itu, bagian-bagian ini perlu mendapatkan perhatian khusus selama penggunaan bangunan agar masa layan pendopo Joglo dapat lebih panjang.

Architectural development in Java Island had begun in a very long time. The planning and design process of Javanese traditional structures refers to non-technical standards written on ancient manuscripts. The Java Island itself located in area of Pacific Ring of Fire which has high possibility of earthquake occurrence. This situation has brought up a reason to find out the stability of Javanese traditional structures Pendopo Joglo in particular towards earthquake loads. The structural stability analysis was completed by modelling Pendopo Joglo structure in SAP2000 software to obtain internal forces work on the structure. The next step was analyzing each frame and connection of the structure based on standards of design of timber structures, Indonesian SNI-5 2002 Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu. Stress analysis was conducted to every frame and connection of the structure. The analysis result showed that every frame and connection of Pendopo Joglo structure met the standards of design of timber structure. The statement was proved by the value of stress ratio compared to the timber capacity which no more than 1.00. The analysis was ignoring the effect of time (including duration of loads, biological degradation, etc.) to the timber material. The most critical part of the structure with the value of stress ratio nearly 1.00 is the main column, which the stress ratio at frame is 0.814 and at the connection 0.912. In conclusion, these parts of the structure need special attention during the use of structure to lengthen the service life of Pendopo Joglo.

Kata Kunci : Pendopo Joglo, gempa, tegangan, kayu


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.