PENGARUH HARGA CPO DAN NILAI TUKAR USD/IDR TERHADAP KEWAJIBAN BUNGA NASABAH SEGMEN KORPORAT PERUSAHAANINDUSTRI CPO DAN TURUNANNYA DI BANK MANDIRI

Faisal Fahri, Prof. DR Slamet Sugiri, MBA.

2014 | Tesis | S2 Magister Manajemen

CPO merupakan komoditas yang saat ini telah menjadi kebutuhan utama masyarakat luas dilihat dari segi manfaat dan penggunaannya. Penggunaan CPO mencakup hampir seluruh aspek dalam kehidupan masyarakat meliputi industri makanan, kosmetik, healthcare hingga bahan bakar kendaraan. Di samping itu, komoditas ini termasuk dalam komoditas yang ramah lingkungan mengingat bahan baku kelapa sawit merupakan jenis tanaman yang selalu dapat diperbaharui, sehingga memberikan nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan minyak mentah dan menjadikan komoditas ini sebagai salah satu komoditas alternatif dari minyak mentah (barang substitusi). Dilihat dari kondisi tersebut di atas, CPO menjadi komoditas yang sangat menarik untuk diperdagangkan baik secara domestik dan internasional dan menjadikan demand atas komoditas ini di pasar selalu tinggi. Sebagai komoditas yang dikonsumsi secara global, CPO secara umum diperdagangkan dalam mata uang USD. Atraktifnya bisnis CPO tersebut menjadi salah satu petimbangan perbankan menyediakan berbagai produk dan jasa perbankan kepada pelaku usahanya, salah satu produk perbankan yang banyak diberikan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kepada industri usaha berbasis minyak kelapa sawit adalah Fasilitas Kredit Modal Kerja. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan salah satu Bank Nasional yang memiliki portofolio kredit di industri perkebunan dengan jumlah yang cukup besar, khususnya pada industri usaha berbasis minyak kelapa sawit (CPO). Ditahun 2011 eksposur kepada sektor tersebut mencapai Rp. 43,6 triliun atau merupakan 65% dari total kredit kepada industri perkebunan atau 12% dari total kredit yang disalurkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Produk CPO bagi industri hilir merupakan salah satu bahan baku utama, sehingga perubahan harga CPO maupun perubahan nilai tukar USD/IDR diduga dapat mempengaruhi besarnya kebutuhan modal kerja perusahaan yang bergerak diindustri berbasis minyak kelapa sawit. Pada akhirnya diduga mempengaruhi besarnya kewajiban pembayaran bunga fasilitas kredit modal kerja yang disediakan Bank. Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh dari perubahan harga CPO dan perubahan nilai tukar USD/IDR terhadap kewajiban pembayaran bunga fasilitas Kredit Modal Kerja Nasabah korporat perusahaan industri CPO di Bank Mandiri pada tahun 2007 s/d tahun 2011. Setelah analisis dilakukan hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh antara perubahan harga CPO dan perubahan nilai tukar USD/IDR terhadap kewajiban pembayaran bunga fasilitas Kredit Modal Kerja Nasabah korporat perusahaan industri CPO di Bank Mandiri pada tahun 2007 s/d tahun 2011. Dengan kondisi tersebut, dalam starteginya, Bank Mandiri dapat menjajaki untuk memberikan insentif dengan pemberian suku bunga fasilitas kredit yang atraktif untuk mendorong peningkatan utilisasi fasilitas kredit tersebut .

CPO is a commodity which has now become the primary needs of the wide community both in terms of benefit and utilization. The utilization of CPO covers almost all aspects in life starting from food, cosmetics, healthcare to fuel vehicles. In addition, this commodity is categorized as an environmental-friendly commodity, given palm oil as the raw materials is a crop that can always be re-planted, thus providing higher added value than the crude oil as well as an alternative to crude oil commodities (substitutes). In relation to the above conditions, CPO becomes a very attractive commodity to be traded both domestically and internationally, which makes the demand for this commodity in the market is always high. As a commodity that is consumed globally, generally palm oil is traded in USD. The attractiveness of CPO industry becomes one of the considerations for most banks in providing a range of banking products and services to its perpetrators, one of the many banking products given by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk to the palm oil-based industry is Working Capital Facility. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is one of the National Bank that has a large loan portfolio in the agriculture industry, particularly in palm oil-based industry (CPO). The exposure to the sector in the year 2011 reached to Rp. 43.6 trillion or 65% of the total loan portfolio in agriculture industry or 12% of total outstanding loans PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. CPO commodity in the downstream business is one of the main raw materials, so that the CPO price changes and fluctuations in the exchange rate of USD / IDR expected to affect the amount of working capital required by those companies who are engaged in the palm oil industry. As an effect, it will impact on the amount of interest expenses paid for the working capital facility provided by the Bank. Considering the above matters, the principle problem of this study is whether there is an influence from the CPO industry and the CPO price changes and fluctuations in the exchange rate USD / IDR to the interest expenses paid for the working capital facility of Bank Mandiri’s corporate clients who are engaged in palm-oil industry within the year 2007 to 2011. After the analysis, the results of research carried out shows that there is no impact influenced by the CPO industry and the CPO price changes and fluctuations in the exchange rate USD / IDR to the interest expenses paid for the working capital facility of Bank Mandiri’s corporate clients who are engaged in palm-oil industry within the year 2007 to 2011. With these conditions, as a strategy, Bank Mandiri can explore to provide incentives by granting an attractive interest rate to encourage the increase utilization of the credit facilities.

Kata Kunci : Minyak kelapa sawit (CPO), perubahan harga CPO, nilai tukar USD/IDR, kewajiban pembayaran bunga dan fasilitas kredit modal kerja