Laporkan Masalah

KAJIAN PERKEMBANGAN WILAYAH DAN PENILAIAN RISIKO LINGKUNGAN DI PERKOTAAN BANJARMASIN

AHMAD ZAKY MAULANA, Dr. Luthfi Muta’ali, S.Si. MSP.

2014 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Perkembangan wilayah memiliki dampak pada kualitas lingkungan perkotaan. Penelitian berjudul “Kajian Perkembangan Wilayah dan Penilaian Risiko Lingkungan di Perkotaan Banjarmasin” bertujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan wilayah, risiko atau dampak lingkungan, serta untuk mengetahui pengaruh dari perkembangan wilayah terhadap risiko lingkungan di perkotaan Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif dengan sumber data lapangan, citra quickbird Kota Banjarmasin, dan data sekunder sebagai basis analisis data. Lokasi penelitian berada pada Kecamatan Banjarmasin Utara, Kecamatan Banjarmasin Timur dan Kecamatan Banjarmasin Selatan dengan menggunakan pendekatan blok sebagai unit analisis. Pengolahan data menggunakan pembakuan data dengan metode statistik z-score dan uji statistik korelasi bivariate dan regresi sederhana menggunakan SPSS 17 for windows. Dari 17 blok yang tersebar di 3 Kecamatan, terdapat 9 blok yang memiliki tingkat perkembangan wilayah tinggi, yaitu 4 blok pada Kecamatan Banjarmasin Utara, 4 blok pada Kecamatan Banjarmasin timur dan 1 blok pada Kecamatan Banjarmasin Selatan. Dalam penilaian risiko lingkungan, terdapat 8 blok yang memiliki risiko lingkungan tinggi, yaitu 3 blok pada Kecamatan Banjarmasin Utara, 3 blok pada Kecamatan Banjarmasin Timur, dan 2 blok pada Kecamatan Banjarmasin Selatan. Analisis hubungan indikator variabel tingkat perkembangan wilayah dengan indikator variabel risiko lingkungan menunjukkan bahwa kepadatan bangunan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan areal terbangun, intensitas jalan dan kepadatan penduduk, hal ini dibuktikan dengan nilai korelasi lebih besar dari 0,8. Analisis pengaruh tingkat perkembangan wilayah terhadap risiko lingkungan menunjukkan bahwa perkembangan wilayah memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap risiko lingkungan, hal ini dibuktikan dengan nilai R sebesar 0,814. Tingkat perkembangan wilayah memberikan pengaruh sebesar 66,3% terhadap nilai risiko lingkungan. Klasifikasi perkembangan wilayah dan risiko lingkungan menghasilkan empat tipologi wilayah yaitu tipologi wilayah I (tingkat perkembangan wilayah tinggi dan risiko lingkungan tinggi), tipologi wilayah II (tingkat perkembangan wilayah tinggi dan risiko lingkungan rendah), tipologi wilayah III (tingkat perkembangan wilayah rendah dan risiko lingkungan tinggi), dan tipologi wilayah IV (tingkat perkembangan wilayah rendah dan risiko lingkungan rendah). Sebanyak 7 blok berada pada tipologi wilayah I, 2 blok berada pada tipologi wilayah II, 1 blok berada pada tipologi wilayah III dan 7 blok berada pada tipologi wilayah IV. Berdasarkan tipologi wilayah tersebut, terdapat empat bentuk arahan pengembangan yaitu: Pengendalian, Perlindungan, Peremajaan/rehabilitasi, dan Pengembangan. Kata kunci : kota, perkembangan wilayah, risiko lingkungan

Urban development has an impact on quality of urban environment. The study titled \\"Study of Urban Development and Environmental Risk Assessment in Urban Area of Banjarmasin\\" aims to determine the rate of urban development, environmental risk or impact, and the influence of the urban development to environmental risk in Banjarmasin. This study used a descriptive analysis approach, with primary data, QuickBird imagery Banjarmasin, and secondary data, as the basis for analysis of data. Location of the study are in North Banjarmasin District, East Banjarmasin District and South Banjarmasin District, by used block approach as the unit of analysis. Processing data using data standardization with z-score methods, bivariate correlation test, and simple regression tests using SPSS 17 for windows. A total 9 blocks from 17 blocks have a high rate of urban development, there are 4 blocks on North Banjarmasin District, 4 blocks on East Banjarmasin District, and 1 block on South Banjarmasin District. In environmental risk assessment, a total 8 blocks have a high environmental risk, which is 3 blocks on North Banjarmasin District, 3 blocks on East Banjarmasin District, and 2 blocks on South Banjarmasin District. Analysis correlation of indicator urban development rate variables with environmental risk variables showed that building densities has a very strong correlation with the building areas, road intensities and population densities, proved by the correlation value is greater than 0.8. Analysis the influence of the urban development rate to the environmental risk indicate that the urban development provide a very strong influence to the environmental risk, proved by the R value of 0.814. Urban development gives influence of 66.3% against environmental risks. Classification of urban development and environmental risks resulted 4 (four) regions typology, namely region typology I (high level of urban development and high environmental risk), region typology II (high level of urban development and low environmental risk), region typology III (low level of urban development and high environmental risk) and region typology IV (low level of urban development and low environmental risk). A total of 7 blocks located on region typology I, 2 blocks on region typology II, 1 block on region typology III and 7 blocks on region typology IV. Based on the region typology, there are 4 (four) forms recommendation of urban development: Control, Protection, Revitalization/rehabilitation, and Development. Keywords: city, urban development, environmental risk

Kata Kunci : kota, perkembangan wilayah, risiko lingkungan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.