RESPON EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP EVENT WISATA BUDAYA FESTIVAL TABOT BENGKULU
Tarmizi Pratama, Drs. John Soeprihanto, MIM., Ph.D
2014 | Tesis | S2 Magister Kajian PariwisataFestival Tabot selain memberikan dampak sosial-budaya sejatinya mampu tumbuh dan berkembang menjadi salah satu sektor yang berkontribusi besar bagi perekonomian masyarakat. Peningkatan sektor ekonomi menjadi suatu indikator yang dapat dilihat untuk mengukur seberapa besar manfaat yang didapatkan masyarakat dari pelaksanaan Festival Tabot di Kota Bengkulu. Nilai-nilai yang terdapat dalam event wisata budaya Festival Tabot seharusnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Akan tetapi, persepsi masyarakat antara individu sangat beragam. Keragaman persepsi ini kemudian menjadikan Ritual Tabot tidak sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Perbedaan tanggapan masyarakat menjadi salah satu faktor penentu masyarakat untuk melakukan respon ekonomi, sebagai upaya mendapatkan tambahan penghasilan pada event wisata budaya festival Tabot. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam ritual Tabot, (2) mengetahui tanggapan masyarakat terhadap ritual Tabot dan (3) mengetahui respon ekonomi masyarakat terhadap event wisata budaya festival Tabot Bengkulu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan studi dokumentasi dan wawancara mendalam dengan masyarakat dan pengelola event Tabot Bengkulu. Wawancara mendalam mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam ritual Tabot dengan pengelola dilakukan dengan kepala dinas pariwisata Kota bengkulu dan ketua Keluarga kerukunan Tabot. Wawancara mendalam dengan masyarakat dilakukan untuk mengetahui tanggapan masyarakat dan respon ekonomi msyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) nilai-nilai yang terkandung dalam ritual Tabot terbagi menjadi 5 yaitu: (a) nilai sejarah, (b) nilai religius (keagamaan), (c) nilai sosial, (d) nilai seni-budaya, dan (e) nilai keaslian, (2) Tabot bagi masyarakat adalah satu bentuk kearifan lokal yang sudah menjadi salah satu perayaan kebudayaan yang diandalkan oleh masyarakat Bengkulu. Event ini memberikan pengaruh yang cukup besar dari sektor sosial, ekonomi, religius dan kepariwisataan., dan (3) respon ekonomi masyarakat terhadap event wisata budaya Tabot terbagi menjadi 3 yakni: (a) komersialisasi barang (niaga) dalam bentuk produksi sendiri (produsen) yaitu dengan memproduksi barang sendiri seperti souvenir dan berbagai macam makanan dan minuman khas dan menjual barang yang dipasok dari luar karena tidak bisa diproduksi sendiri (distributor), (b) komersialisasi jasa terjadi pada dua hal yaitu kotraktor lapak dan kotraktor lahan parkir, dan (c) percaloan, respon yang percaloan muncul ketika banyak pedagang yang mendapatkan lapak untuk berjualan, percaloan muncul dengan sendirinya melalui calo lapak pedagang.
The objectives of this study were to (1) determine the values included in the ritual life of Tabot, (2) determine the response of society to the ritual Tabot, and (3) determine the community's economic response to the Tabot event of cultural tourism festival in the city of Bengkulu. This research was conducted using qualitative research methods by implementing documentation study and in-depth interviews with local communities and event organizer of Tabot Bengkulu. The In-depth interviews about the values included in the Tabot ritual was conducted with the head of tourism department of Bengkulu City and the head of Tabot neighborhoods (KKT). In-depth interviews with local communities were conducted to determine the communities’ responses and the economic responses of local communities. The results of this study showed that (1) the values included in the Tabot ritual is divided into 5 namely, (a) the history values, (b) religious values, (c) social values, (d) the value of art and culture, and (e) the value of authenticity, (2) Tabot for the community is one of the local wisdom that has been being one of the cultural celebrations relied upon by the people of Bengkulu. This event gives a considerable influence on the social, economic, religious and tourism sectors, and (3) the economic response of local communities from Tabot is divided into 3, they are (a) the commercialization of the goods in which it is by producing their own goods such as souvenirs and various typical feed and beverages. The commerce also occurs when people only sell goods supplied from outside because it cannot be self-produced, (b) the services commercialization occurs on 2 things: the contactors of selling lands and the contractors of parking area, and (c) brokering, brokering response arises up when many traders get stalls for trading transaction.
Kata Kunci : Festival Tabot, Nilai-nilai, Tanggapan Masyarakat, Respon Ekonomi