INTERAKSI KOTA SIBOLGA DENGAN KOTA PANDAN

Melanthon Sihontang, Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MUP, Ph.D

2014 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Penelitian ini dilatarbelakangi perpindahan ibukota Kabupaten Tapanuli Tengah yang sebelumnya terletak di Kota Sibolga ke Kota Pandan. Perpindahan ini dilakukan untuk mempercepat perkembangan Kabupaten Tapanuli Tengah. Jarak Kota Pandan yang hanya 10 km dari Kota Sibolga, sangat mempengaruhi interaksi antar kedua kota. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan interaksi yang terjadi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mengakibatkan interaksi tersebut. Metode penelitian ini menggunakan deduktif kuantitatif dan kualitatif. Lokasi penelitian adalah Kota Sibolga dan Kota Pandan. Metode analisis data dilakukan melalui wawancara, kemudian uji silang (cosscheck) dengan data sekunder yang tersedia dan observasi atau pengamatan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara Kota Sibolga dan Kota Pandan disebabkan komplementaritas yaitu perbedaan fasilitas di kedua kota dan transferabilitas yang cukup tinggi. Faktor-faktor penyebab terjadinya interaksi antara Kota Sibolga dan Kota Pandan adalah faktor perbedaan lokasi tempat kerja dengan tempat tinggal, faktor pemilihan tempat berbelanja, faktor kebutuhan berwisata, faktor pemilihan sekolah dan faktor keinginan mencari hiburan. Kelima faktor tersebut terjadi karena adanya unsur complementarity, transferability dan intervening opportunity. Complementarity (saling melengkapi) bisa dilihat pada faktor perbedaan lokasi tempat kerja dengan tempat tinggal dan faktor kebutuhan berwisata. Transferability (kemudahan dalam perpindahan orang/barang) didukung kondisi sarana dan prasarana perhubungan yang baik. Intervening opportuniy (alternatif lain), yaitu kota lain terdekat yang dapat mempengaruhi interaksi Kota Sibolga dan Kota Pandan letaknya jauh yaitu Kota Tarutung (66 Km) dan Kota Padang Sidempuan (78 Km).

This research is motivated by the relocation of the capital of Central Tapanuli Regency from Sibolga City to Pandan City. The relocation was done to accelerate the development of Central Tapanuli Regency. The distance between Pandan City and Sibolga City is only 10 kilometers away highly affects the interaction between the two cities. The objectives of this research are : (1) to describe the interaction occured; and (2) to identify the factors causing such interactions. The research used deductive quantitative and qualitative methods. The locations of the research were Sibolga City and Pandan City. The data analysis was conducted through interviews, followed by crosscheck by using the available secondary data and observations, or observations from the field. The results of the research show that the interaction between Sibolga City and Pandan City is resulted form complementarity,i.e. facility differences in the two cities and considerable transferability. The factors causing the interaction between between Sibolga City and Pandan City are the factor of the difference in the residency and workplace, the factor of the shopping place selection, the factor of the need for vacation, the factor of school selection and the factor of desire for entertainment. Those five factor happen due to presence of the elements of complementarity, transferability and intervening opportunity. The complementarity can be seen in the factor of the difference in the workplace and residency and the factor of the need for vacation. The transferability (the ease of the mobility of people/goods) is supported by good condition of the transportation’s facilities and infrastructure. Intervening opportunity (another alternative), i.e. other nearby cities which may affect the interaction of Sibolga City and Pandan City, are located far away, namely Tarutung City (66 Km) and Padang Sidempuan City (78 Km).

Kata Kunci : -