Perbandingan Kontaminasi Bakteri pada Aquadest di Reservoir Reusable Oxygen Humidifier Setelah Penggunaan 1 dan 2 Hari di Ruang Pulih Sadar GBST RSUP Dr. Sardjito pada Penggunaan Multi-pasien

dr. Irvan Rachmat Nugraha, dr. Calcarina Fitriani RW, SpAN. KIC

2014 | Tesis | S2 Anestesiologi

Latar belakang. Peralatan terapi pernapasan telah diidentifikasi sebagai perantara potensial yang dapat menyebabkan infeksi nosokomial yang berat jika alat-alat tersebut terkolonisasi oleh jamur atau bakteri. Oksigen medis merupakan suatu gas kering yang membutuhkan humidifikasi untuk mencegah cedera pada mukosa sistem respirasi. Oxygen humidifiers melembabkan oksigen medis dengan cara melewatkan oksigen melalui reservoir yang berisi air. Jika air di dalam reservoir terkontaminasi oleh bakteri, bakteri tersebut dapat terinhalasi oleh pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kontaminasi bakteri pada aquadest di reservoir reusable oxygen humidifier setelah penggunaan 1 dan 2 hari di ruang pulih sadar GBST RSUP Dr. Sardjito pada penggunaan multi pasien. Metode. Jenis penelitian ini adalah kohort prospektif terhadap 94 reusable oxygen humidifiers disterilisasi dengan autoclave, terbagi menjadi dua kelompok perlakuan, kelompok A digunakan pada multi pasien, kelompok B tidak digunakan pada pasien. Pada hari ke-0 aquadest pada reservoir sebelum terpapar oleh pasien diambil 10 cc dimasukkan dalam spuit 10 cc diberi label nomor sampel dan tanggal, kemudian dilakukan pemeriksaan kultur. Pada hari ke 1, sampel aquadest yang sudah digunakan selama 24 jam diambil 10 cc, dimasukan dalam spuit 10 cc diberi label nomor sampel dan tanggal kemudian dilakukan pemeriksaan kultur. Aquadest pada humidifier diganti untuk penggunaan 24 jam berikutnya. Prosedur tersebut diulang untuk pengambilan sampel pada hari ke 2. Hasil. Pada hari ke- 0, semua sampel dari kelompok A negatif, terdapat 1 sampel positif dari kelompok B.Pada hari 1 terdapat 5 sampel positif dari 47 sampel (10,6%) pada kelompok A, sedangkan pada kelompok B terdapat 2 sampel positif dari 47 sampel (4,2%). RR sebesar 2,5 95% CI;0,493 – 14,558 p 0,271 (>0,05). Pada hari ke 2, terdapat 8 sampel positif dari 47 sampel (17%) pada kelompok A dan tidak didapatkan hasil positif (0%) pada kelompok B. RR tidak terhingga p 0,003 (<0,05). Kesimpulan. Peningkatan angka kejadian kontaminasi pada aquadest di reservoir reusable oxygen humidifier pada penggunaan multi pasien, dibandingkan dengan set yang tidak digunakan pada pasien di hari pertama pada ruang pulih sadar GBST RSUP Dr. Sardjito, tidak bermakna secara statistik p >0.05. Namun, terdapat angka kejadian kontaminasi bakteri yang lebih tinggi pada aquadest di reservoir reusable oxygen humidifier setelah penggunaan multi pasien selama 2 hari, meskipun dilakukan penggantian aquadest steril setiap hari sesuai standar prosedur RSUP Dr Sardjito. Hasil ini secara statistik bermakna p <0.05.

Background. The respiratory care equipments have been identified as the potential vehicles, which cause major nosocomial infections if these are colonized by fungi or bacteria. Medical oxygen are a dry gas which need to be humidified to prevent respiratory mucosal system injury. Oxygen humidifiers humidified gas by directing a stream of gas underwater, as the gas bubbles rise to the surface, evaporation increases the water vapor content within the bubble. If the water inside the reservoir are contaminated by bacteria, the bacteria could be inhaled by the patients. The aim of this study is to compare the rate of bacterial contamination for aquadest in reusable oxygen humidifier after 1 and 2 days at Dr Sardjito Hospital Central Operating Theatre recovery room for multi-patient use. Methods. Type of study is a prospective cohort study on 94 samples reusable oxygen humidifiers sterilized by autoclave, divided into two groups, group A were used for multipatients, and group B were not used to patient. Samples were labeled with number and checked for the color. At day 0, aquadest in the reservoir before exposed to any patient was aspirated 10 cc in syringes. The syringes then labelled with the sample number and date, and examined for bacterial culture. At day 1, aquadest in reservoir that had been exposed for 24 hours was aspirated 10 cc in syringes, then labelled with the sample number and date, and examined for bacterial culture. The reservoir the emptied and refilled with sterile aquadest. The procedures were repeated in day 2. Results. At day-0, all of the culture from group A are negative, while from group B there is 1 positive sample. At day-1, there are 5 sample show positif result from 47 samples (10.6%) in group A, while in the group B there are 2 positive result from 47 samples (4.2%). RR: 2.5 CI 95 CI;0.493 – 14.558 p 0.271 (>0.05). At day-2, there are 8 positive result from 47 samples (17%) in group A, while in the group B all of the samples show negative result (0%). RR: indefinite p: 0.003 (< 0,05). Conclusion. The increase in the incidence rate of bacterial contamination for aquadest at reusable oxygen humidifiers used for multi patient, compared with sets which were not used in patient at Dr Sardjito Hospital Central Operating Theatre recovery room, were not statistically significant p 0.271 (>0.05) on the first day. However, there were an increased in incidence rate after 2 days, even though the sterile aquadest were changed daily as Dr Sardjito Hospital standard procedure, this result were statistically significant p 0.003 (<0.05).

Kata Kunci : Reusable oxygen humidifier, aquadest, kontaminasi