PENGARUH PAPARAN GAS KLORIN DAN TEKANAN DARAH TERHADAP KEJADIAN GANGGUAN PENGHIDU PADA PEKERJA PABRIK TEKSTIL
WINDA ROSITA SEPTANTRI, Dr. dr. Bambang Udji Djoko Rianto, M.Kes, Sp. THT (K)
2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTERLatar belakang: Klorin merupakan zat kimia yang banyak digunakan dalam industri, terutama pabrik kertas dan pabrik kain. Walaupun begitu klorin juga merupakan zat yang iritatif terhadap jaringan mukosa terutama mukosa saluran pernapasan. Disamping itu, hipertensi memperparah kejadian gangguan penghidu. Hipertensi merusak pembuluh darah perifer yang pada akhirnya akan menimbulkan peripheral neuropathy. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi organ penghidu. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh dari tekanan darah pekerja pabrik dan paparan gas klorin terhadap timbulnya gangguan penghidu pada pekerja pabrik tekstil „X‟, Tangerang, Jawa Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional atau potong lintang dengan analisis data kai-kuadrat. Pengambilan subjek dilakukan melalui anamnesis, rhinoskopi anterior, dan rhinoskopi posterior. Delapan puluh pekerja Pabrik Tekstil „X‟ yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diperiksa fungsi penghidunya menggunakan odor stick test. Hasil: Pada kelompok terpapar klorin didapatkan sebanyak 10 dari 40 orang (12,5% dari total subjek) mengalami gangguan penghidu dan pada kelompok tidak terpapar klorin didapatkan sebanyak 2 dari 40 orang (2,5% dari total subjek) mengalami gangguan penghidu dengan RP = 5 dan p value = 0,012. Pada kelompok hipertensi didapatkan 6 dari 10 orang (7,5% dari total subjek) mengalami gangguan penghidu dan pada kelompok tidak terpapar 6 dari 64 orang (7,5% dari total subjek) menderita gangguan penghidu dengan RP = 6,97 dan p value = 0,083. (95% CI, RP >1, p value ≤0,05) Kesimpulan: Paparan klorin merupakan faktor resiko dan berpengaruh signifikan terhadap terjadinya gangguan penghidu. Sedangkan hipertensi merupakan faktor resiko namun tidak berpengaruh signifikan terhadap terjadinya gangguan penghidu
Background: Chlorine is a chemical substance used broadly in industry, mostly by paper and textile industries. Chlorine is also an irritative substance to mucous layer, especially to the respiratory tract. While hypertension worsens the effect of this irritant. Hypertension is known to affect the peripheral blood vessels, causing peripheral neuropathy. These two conditions can alter the function of olfactory organ. Objectives: to understand the effect of high blood pressure and chlorine exposure to the olfactory dysfunction event in textile workers. Method: This is a cross-sectional study, using chi-square test as the analytic test. Subject collection was done through the anamnesis, anterior and posterior rhinoscopy. Eighty textile workers in “X†textile industry who have already fulfilled the inclusion and exclusion criterias, their olfaction were checked using the odor stick test. Result: In the exposed group, there were 10 people out of 40 (12,5% of the subjects) have olfactory dysfunction. While in the unexposed group there were 2 people out of 40 (2,5% of the subjects) haveolfactory dysfunction, with PR=5 and p-value = 0,012. In hypertension group, 6 out of 10 people (7,5% of the subjects) were found having olfactory dysfunction. While in non-hypertension group, 6 out of 64 people (7,5% of the subjects) were found having olfactory dysfunction with PR = 6,97 and p-value = 0,083 (95% CI, PR>5, p-value ≤0,05). Conclusion: Chlorine exposure is a risk factor and significantly affecting the olfactory dysfunction. While hypertension is not significantly affecting the olfactory dysfunction.
Kata Kunci : Gangguan penghidu, hipertensi, paparan gas klorin